Nelayan Harus Berhati-hati, Tinggi Gelombang Capai 5 Meter
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara SIM Blangbintang, mengimbau para nelayan dan penyedia jasa penyeberangan
BANDA ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara SIM Blangbintang, mengimbau para nelayan dan penyedia jasa penyeberangan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tinggi gelombang laut yang mencapai 2 meter.
Demikian disampaikan Kasie Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang, Zakaria Ahmad SE, yang dihubungi Serambi, Senin (13/7/2020).
Menurutnya, kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini berpotensi terjadinya gelombang tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh angin laut di Samudra Hindia di sekitar Aceh masih kencang, yaitu antara 20 sampai 57 km/jam disaat-saat tertentu.
Adapun tinggi gelombang di masing-masing wilayah, seperti Barat-Selatan Aceh mencapai 5 meter. Kemudian perairan Sabang-Banda Aceh, mulai 0,5 sampai 2 meter.
Lalu, perairan Utara Sabang (perairan di atas Sabang) capai 2,5 sampai 5 meter dan perairan Utara-Timur Aceh mulai 1,5 sampai 2 meter. Kemudian tinggi gelombang di perairan Selat Malaka Bagian Utara mencapai 2 meter dan tinggi gelombang di perairan Samudera Hindia Barat Aceh mencapai 2.0 sampai 5 meter. "Karena itu kami dari BMKG mengimbau dan mengingatkan kepada para nelayan, kapal tongkang, dan ferry untuk mewaspada gelombang tinggi," ungkap Zakaria.
Di samping itu sebut Zakaria, masih terdapat belokan angin dan konvergensi di atmosfir Provinsi Aceh. Anomali suhu muka laut di Samudra Hindia Barat Sumatera mengakibatkan potensi terjadi hujan di Provinsi Aceh masih sangat besar. Meski Aceh, terang Kasie Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang, Provinsi Aceh saat ini dalam musim kemarau.
Tapi, dengan ada gangguan anomali suhu muka laut di sekitar Aceh, berakibat penambahan penguapan uap air ke udara atau atmosfir lebih besar. Hal itu juga didukung juga oleh belokan serta konvergensi angin di atmosfir Provinsi Aceh, sehingga memperlambat massa udara. "Kondisi itu berdampak penguapan uap air dari Samudra Hindia berkumpul di wilayah kita," terangnya.
Kondisi tersebut, lanjut Zakaria mempengaruhi terjadi hujan ringan, sedang hingga lebat di sebagian wilayah Aceh. Untuk kabupaten/ kota di Aceh yang berpotensi terjadi hujan ringan dan sedang serta tidak merata, meliputi Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, dan Aceh Tenggara.
Sementara hujan sedang hingga lebat, kemungkinan terjadi di kabupaten/kota yang mencakup Aceh Timur, Aceh Tamiang, Bener Meriah. Lalu Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Simeulue, Aceh Selatan dan Aceh Singkil. "Perkiraan kondisi itu akan terjadi dalam tiga hari ke depan," pungkas Zakaria.
Kasie Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang, Zakaria Ahmad SE, juga mengingatkan kabupaten/kota di Aceh yang diperkiran hujan ringan hingga hujan sedang untuk mewaspadai angin kencang dan jalan licin. Sementara untuk kabupaten/kota yang berpotensi hujan sedang hingga lebat perlu mewaspadai terhadap angin puting beliau, angin kencang, petir dan banjir khususnya daerah pinggiran sungai.
Kemudian lanjut Zakaria, khusus untuk wilayah barat-selatan terutama penduduk pesisir Aceh Barat dengan kondisi gelombang tinggi seperti ini perlu mewaspadai banjir rob (pasang purnama). "Untuk suhu udara diperkirakan masih aman dalam tiga hari ini, yaitu berkisar antara 32.0 sampai 34.0 derajat celcius," pungkas Zakaria.(mir)