Berita Aceh Timur

BKSDA Cek Lapangan Penyebab Harimau Mangsa Sapi di Seumanah Jaya, Aceh Timur

“Sedang dilakukan pengecekan lapangan oleh tim gabungan dari BKSDA Aceh perwakilan Langsa, petugas CRU Serbajadi, dan mitra kita dari FKL dan WCS,”

Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
Dokumen Husen/For Serambinews.com
Indun (jilbab kuning) dan sapi miliknya yang dimangsa harimau di areal perkebunan sawit PT Atakana, di Dusun Blang Gadeng, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Senin (13/7/2020). 

“Sedang dilakukan pengecekan lapangan oleh tim gabungan dari BKSDA Aceh perwakilan Langsa, petugas CRU Serbajadi, dan mitra kita dari FKL dan WCS,” ungkap Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh, Kamaruzzaman kepada Serambinews.com, Kamis (16/7/2020).

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Tim gabungan masih melakukan pengecekan lapangan (groundchek) , terkait kasus sapi warga yang mati dimangsa harimau di Dusun Blang Gadeng, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur,

“Sedang dilakukan pengecekan lapangan oleh tim gabungan dari BKSDA Aceh perwakilan Langsa, petugas CRU Serbajadi, dan mitra kita dari FKL dan WCS,” ungkap Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh, Kamaruzzaman kepada Serambinews.com, Kamis (16/7/2020).

Jika ada laporan seperti yang terjadi di Desa Seumanah Jaya, jelas Kamaruzzaman, maka pihaknya bersama mitra melakukan pengecekan lapangan.

Untuk mempelajari dan menganasila penyebab harimau turun memangsa.

“Setelah ada hasil analisis, nanti baru bisa kita ambil langkah-langkah selanjutnya,” kata  Kamaruzzaman.

Seperti yang terjadi di beberapa daerah di Aceh, jelas Kamaruzzaman, kasus harimau turun dekat pemukiman karena ada beberapa karakter.

Anggota DPRK Aceh Singkil Bagikan Bantuan APD

Ada yang karena harimau melintas pada homerange-nya atau jalur jelajahnya, dan ada juga karena harimau mengajari anaknya untuk berburu.

Untuk diketahui, wilayah jelajah (homerange) harimau jantan bisa mencapai 200 Km per segi.

Sedangkan, jalur jelajahnya per hari bisa mencapai 20 Km.

“Karena itu, kita tunggu dulu hasil analisis untuk mengetahui langkah selanjutnya. Langkah penangkapan adalah langkah terakhir yang penuh pertimbangan, dan karena beberapa faktor seperti harimau tidak mau berpindah lagi, dan mengancam keselamatan,” imbuh Kamaruzzaman.

Sebelumnya diberitakan, seekor sapi betina ditemukan mati oleh pemiliknya, di areal perkebunan sawit PT Atakana, di Dusun Blang Gadeng, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Minggu (12/7/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat Senin paginya, dicek bangkai sapi telah bergeser diduga ditarik oleh hariamu tersebut.

Selain itu, bagian bokong sapi juga sudah dimakan.

Lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 1 Km dengan pemukiman penduduk. (*)

Sarkawi Serahkan Bantuan Program Ketahanan Pangan

 


BalasBalas ke semuaTeruskan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved