Singkil dan Subulussalam Dapat Bantuan Media Penyimpan Spesimen Covid-19 dari Balitbangkes Aceh
Media tempat penyimpan spesimen Covid-19 itu diserahkan Dr Fahmi secara beranting, Kamis kemarin.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Di masa pandemi Covid-19 ini Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh khawatir akan nasib Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam, karena letaknya yang berdekatan dengan Sumatera Utara (Sumut), zona paling merah penularan corona di Sumatera.
Potensi terjadinya penularan virus corona terhadap penduduk di daerah yang bertetangga dengan Sumut ini tergolong besar, mengingat tiap hari ada saja warga Aceh Singkil dan Kota Subulussalam yang berangkat ke Medan, Sumut, untuk urusan bisnis, berobat, pendidikan, dan sebagainya.
Sebaliknya, untuk urusan bisnis banyak pula warga Sumut yang berjualan ke Singkil, terutama pada saat di Singkil, Rimo, dan Subulussalam berlangsung hari pekan atau uroe ganto yang dalam istilah setempat disebut "onan".
Sadar akan kondisi yang mencemaskan itu, Kepala Balitbangkes Aceh, Dr Fahmi Ichwansyah SKep MPH, KMK bergerak dari Banda Aceh ke Singkil dan Subulussalam, Kamis (16/7/2020) kemarin.
• Penyebab Membludaknya Pasien Covid-19 di Aceh, Warga masih Abaikan Protokol Kesehatan
• RUU HIP Diganti Jadi RUU BPIP, Pasal Kontroversial Dihilangkan
• Remaja Aceh Utara yang Dikeroyok Ibu Tiri dan Ayah Kandungnya Masih Trauma
Ia mendapat mandat dari atasannya untuk menyerahkan kepada Bupati Aceh Singkil dan Wali Kota Subulussalam seperangkat virus transport medium (VTM), alat/media penyimpanan spesimen Covid-19 saat dibawa dari lokasi pengambilan swab ke laboratorium pemeriksa.

Media tempat penyimpan spesimen Covid-19 itu diserahkan Dr Fahmi secara beranting, Kamis kemarin. Paginya diserahkan langsung kepada Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid di kantornya.
Kemudian siangnya paket serupa diserahkan kepada Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian, juga di kantornya.
"Ini untuk jaga-jaga saja, karena Aceh Singkil dan Kota Subulussalam sangat dekat dengan Sumut. Semoga di Singkil dan Subulussalam tidak ada kasus Covid-19," kata Dr Fahmi kepada Serambinews.com, Jumat (17/7/2020) pagi.
• Remaja Aceh Utara yang Dikeroyok Ibu Tiri dan Ayah Kandungnya Masih Trauma
• Pelawak Omas Meninggal Dunia, Mastur dan Keponakan Ungkap Riwayat Penyakitnya
• Mantan Pengantin ISIS Kembali ke Inggris, Satu dari Tiga Gadis London Timur ke Suriah pada 2015
Dinas Kesehatan Aceh maupun balai yang dipimpin Dr Fahmi sangat khawatir akan terjadi penularan Covid-19 di Singkil dan Subulussalam jika mobilitas warga tidak dilakukan penyekatan dan pemeriksaan yang intensif di daerah perbatasan.
"Hal ini kemarin sudah kami diskusikan dengan Pak Bupati, Kadinkes, dan Direktur RSUD Aceh Singkil. Diskusi yang sama juga kami lakukan dengan Pak Wali dan Wakil Kota bersama staf terkait. Semua ini semata-mata untuk pencegahan dan pengendalian kasus bila ditemukan yang positif Covid-19 di Singkil atau di Subulussalam," kata Fahmi yang mengaku nenek dari sebelah ibunya berasal dari Singkil.
Fahmi berharap, bukan saja masyarakat Aceh Singkil dan Kota Subulussalam, tapi seluruh Aceh pun, terutama daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan provinsi tetangga (Sumut) harus meningkatkan kewaspadaan agar serius mematuhi protokol kesehatan.
"Kunci keberhasilan melawan pandemi Covid-19 ini terletak pada kedisiplinan setiap invidivu menerapkan protokol kesehatan. Semoga tak bertambah lagi kasus Covid-19 di Aceh dan kita jelang Iduladha dengan perasaan nyaman seperti pada tahun-tahun lalu," demikian Dr Fahmi Ichwansyah MPH. (*)