Breaking News

Luar Negeri

Kakek 73 Tahun Ditembak Mati Polisi Kanada karena tak Mau Pakai Maker

Pria berusia 73 tahun diduga menyerang seorang karyawan toko setelah menolak untuk mengenakan masker, polisi kemudian menembak pria itu di rumahnya.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
cp24.com
Polisi Kanada mendatangi rumah pria itu dan menembaknya karena menolak memakai masker. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang kakek berusia 73 tahun tewas ditembak petugas polisi di Kanada karena tak pakai masker.

Peristiwa itu terjadi Rabu (15/7/2020). Kakek tersebut ditembak beberapa jam setelah menolak mengenakan masker di sebuah toko bahan makanan.

Seperti diberitakan Mirror.co.uk, Sabtu (18/7/2020), pria tua itu menyerang seorang pekerja toko di Valu-mart di Minden, Ontario, Haliburton, Kanada.

Kakek itu menyerang pekerja toko setelah ia diminta untuk mengikuti aturan memakai masker guna untuk mencegah penyebaran virus corona.

Pria itu menolak memakai masker, dan mulai menyerang serta memukul-mukul pekerja di toko tersebut.

Karyawan lain segera  bergegas untuk membawanya keluar.

Setelah akhirnya meninggalkan toko, pria rupanya naik ke kendaraannya dan mencoba menabrak beberapa orang di jalan sebelum menabrak sisi supermarket.

Menurut pemilik toko, Linda Easton, mengungkapkan dia juga sempat menabrak truk ketika dia berusaha pergi pada hari.

Terkait Kasus Djoko Tjandra, 3 Jenderal Polisi Ini Dicopot dari Jabatannya

Polisi dipanggil untuk mengehenikan pria itu, tetapi mereka tidak menghentikan mobil kakek itu karena alasan keselamatan publik.

Polisi mendatangi rumah tersangka di Indian Point Road, dekat Drag Lake, dengan cara melacak plat nomor mobilnya untuk menemukan rumahnya.

Unit Investigasi Khusus Ontario mengatakan: "Di luar kediaman, ada interaksi dengan pria itu dan dua petugas melepaskan tembakan.

"Pria itu ditembak. Dia dibawa ke rumah sakit tempat dia dinyatakan meninggal pada pukul 11.47 waktu setempat.”

Sersan Polisi Provinsi Ontario Jason Folz mengatakan: "Dia menolak untuk mengenakan masker  di toko. Dia ditolak masuk ke toko dan terjadi penyerangan.

"Jadi orang-orang kita terlibat dalam penyelidikan dan tindak lanjut serangan awal itu."

Bupati Minta Warga Berhati-Hati dan Patuhi Protokol Kesehatan

Investigasi independen mengonfirmasi dua petugas terlibat dalam penembakan itu.

Pria tua itu meninggal tak lama setelah dibawa ke rumah sakit, menurut pernyataan dari Unit Investigasi Khusus (SIU) Ontario.

Polisi menemukan senapan semi-otomatis dan pistol dari tempat kejadian.

Autopsi akan dilaksanakan pada Jumat (17/7) waktu setempat.

Tetangga menggambarkan pria berusia 73 tahun itu sebagai seseorang penyendiri dan pria aneh.

Garfield Munshaw mengatakan kepada CBC News: "Dia adalah orang yang sangat tertutup. Dia sudah ada di sini, saya katakan, antara delapan hingga 10 tahun.

"Kamu tidak pernah melihat siapa pun di sana; dia selalu sendirian. Tidak ada yang pernah pergi ke sana. Dia hidup sendiri dan itu aneh. Dia pria yang aneh."

Mustafa Tak Mau Lagi Ikut Kapal Ikan

CBC mengatakan tidak akan mengungkapkan identitas pria itu sampai polisi memberi tahu kerabatnya yang berikutnya.

Pemilik toko, Easton mengatakan kepada Minden Times: "Pria itu hanya tidak mau memakai masker.

"Yang ingin saya katakan, saya ingin memberikan kredit kepada karyawan saya, yang sangat kompeten dalam menangani situasi.

"Mereka adalah pahlawan nyata dalam situasi ini. Saya ingin memberikan penghargaan kepada semua pekerja toko kelontong, yang dihadapkan dengan interaksi setiap hari dengan orang-orang yang menantang."

Dia juga menyatakan kesedihannya tentang kematian pria itu.

Senang Bisa Mengaji di Hagia Sophia

Haliburton, Kawartha, Unit Kesehatan Distrik Pine Ridge, Kanada diketahui telah membuat aturan wajib untuk mengenakan masker saat memasuki  pusat perbelanjaan. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved