Luar Negeri

Presiden Iran Mengeluarkan Pernyataan Mengejutkan, Korban Virus Corona Bisa Sampai 35 Juta Orang

residen Iran, Hassan Rouhani, Sabtu (18/7/2020) mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Dia menyatakan korban virus Corona di negaranya sudah lebih

Editor: M Nur Pakar
AFP/Iranian Presidency
Presiden Iran, Hassan Rouhani berbicara dalam pertemuan dengan tim gugus penanganan virus Corona di Teheran, Iran, Sabtu (18/7/2020). 

Para pejabat Iran belum menjelaskan tentang apa yang menjadi dasar perkiraan laporan itu.

Mengacu pada laporan itu, Rouhani mengatakan, pihaknya juga memperkirakan bahwa jumlah rawat inap akan naik dua kali lipat dalam 150 hari terakhir ini.

Dalam beberapa pekan terakhir, Iran telah menyaksikan jumlah korban jiwa setiap hari melonjak ke level tertinggi.

Hal itu memicu ketakutan, bahkan ketika pejabat pemerintah mengatakan tidak dapat mengunci negara itu kembali karena takut ekonominya hancur seusai terkena sanksi AS.

Pihak berwenang di ibukota Teheran memberlakukan pembatasan baru mulai Sabtu (18/7/2020) di tengah meningkatnya kasus dalam beberapa pekan terakhir ini.

Warga Iran-Amerika berkumpul di bawah payung kuning di sisi barat US Capitol untuk berdemonstrasi mendukung Iran Merdeka pada Jumat (17/7/2020) di Washington , DC bersama 300 lokasi lainnya di 102 negara yang juga untuk menuntut pencabutan sanksi dari AS.
Warga Iran-Amerika berkumpul di bawah payung kuning di sisi barat US Capitol untuk berdemonstrasi mendukung Iran Merdeka pada Jumat (17/7/2020) di Washington , DC bersama 300 lokasi lainnya di 102 negara yang juga untuk menuntut pencabutan sanksi dari AS. (AFP/Chip Somodevilla / Getty Images)

Menutup beberapa ruang publik seperti kedai kopi, kebun binatang, dan kolam renang dalam ruangan.

Pernyataan Rouhani terbaru menunjukkan bahwa masih ada pertanyaan mengenai angka resmi negara dari wabah.

Sebuah laporan parlemen pada April 2020 bahwa jumlah kematian kemungkinan dua kali lipat dari angka yang dilaporkan secara resmi, karena pengujian belum memadai.

Laporan itu mengatakan jumlah orang yang terinfeksi pada saat itu mungkin delapan sampai 10 kali lebih tinggi dari angka yang dilaporkan.

Saat ini, korban virus Corona tetap berdasarkan yang meninggal di bangsal rumah sakit.

Namun, diyakini banyak lagi yang meninggal di rumah.

Bahkan, beberapa keluarga dilaporkan meminta dokter untuk tidak menyebutkan orang yang mereka cintai meninggal.

Mereka beralasan, untuk menghindari stigma terkait dengan Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved