Berita Luar Negeri
Kisah Gadis Palestina Samah Jaradat Dalam Sel Tahanan Israel, Merasa Seperti Berada di Kuburan
Kepedihan demi kepedihan dirasakan gadis Palestina ketika tentara Israel mendatangi kediamannya di Ramalah, Palestina.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Samah Jaradat gadis Palestina berusia 22 tahun membagikan pengalamannya ketika berada di sel tahanan Israel.
Kepedihan demi kepedihan dirasakan gadis Palestina ketika tentara Israel mendatangi kediamannya di Ramalah, Palestina, terletak di tengah Tepi Barat.
Kala tentara Israel mendatangi kediamannya, tangan diborgol dan matanya ditutup sebelum dimasukkan ke dalam mobil.
Melansir dari Anadolu Agency (17/7/2020), Samah Jaradat, dibawa ke penjara hanya tiga hari setelah lulus dari Universitas Birziet, Palestina.
• Biadab, Kucing Sengaja Dibakar Hidup-Hidup, Penyiksa Rekam Detik Terakhir Sebelum Akhirnya Tewas
Sembilan hari sebelum dirinya dijemput, teman kuliahnya Mays Abu Gosh, dijemput dari rumah dibawa ke pusat interogasi Moskobiyeh.
Mereka ditangkap atas tuduhan melakukan kegiatan yang tidak diizinkan yakni kegiatan himpunan mahasiswa di Universitas.
• Wilayah Palestina Hilang di Maps, Warganet Tuding Google Sengaja, Mengapa?
• Netizen Tuding Google Hapus Palestina dari Google Maps, Begini Tanggapan Pihak Google
• Sebagai Tanda Bahagia, Sebuah Keluarga di Palestina Beri Nama ‘Hagia Sophia’ untuk Bayi Putri Mereka
Jaradat dipaksa keluar dari rumahnya dan dibawa ke fasilitas militer.
“Tentara membawa saya ke lokasi yang tidak diketahui, membuat saya bingung.
Setelah banyak tindakan berbahaya, para interogator memberi tahu saya bahwa saya berada di pusat interogasi Moskobiyeh,” kata Jaradat, menggambarkan detik-detik penangkapannya pada 7 September 2019.
Gadis Palestina itu mengatakan dia langsung dibawa ke sel kurungan isolasi dan di sana dia tidak mendapatkan kebutuhan dasar yang cukup.
Berkata kepada Anadolu Agency, Jaradat mengatakan bahwa temannya Abu Gosh, yang ditangkap dari kamp Qalandia dekat Ramallah masih memiliki bekas penyiksaan di tubuhnya.
“Mereka merantai Abu Gosh pada kursi kecil, lengan ditarik ke atas. Saya mendengar dia berteriak berkali-kali. Mereka bermaksud mengintimidasi saya dengan ini," ujar dia.
Jaradat dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara. Dia dibebaskan pada 4 Juni.
• Rencanakan Pencaplokan Tepi Barat Palestina, Israel Dapat Peringatan Keras dari Empat Negara
• Palestina Minta Israel Tutup Semua Pintu Penyeberangan, Cegah Penyebaran Virus corona
Sementara itu, Abu Gosh dijatuhi hukuman 16 bulan. Dia masih menjalani masa hukumannya di Penjara Damon dekat Haifa, Israel.
Mengenang hari-harinya di pusat interogasi Moskobiyeh, Jaradat mengatakan dia ditempatkan di sel kecil dengan beton kasar berwarna abu-abu gelap, tanpa jendela.