Tak Gentar Hadapi Amerika dan Sekutu, Ternyata China Punya Dukungan dari Negara Kuat Ini

sampai saat ini China tak gentar sedikitpun, yang ternyata didasari dari dukungan beberapa negara kuat ini.

Editor: Amirullah
InternationalInsider
Sistem pertahanan udara canggih Rusia, Rudal S-400 

SERAMBINEWS.COM - China kini sedang dalam tekanan lantaran banyak negara menuduh Tiongkok dalang dari berbagai peristiwa.

Selain dianggap sebagai dalang pandemi virus corona, China juga dipandang sering buat onar di kawasan Laut China Selatan.

Bahkan kini beberapa negara bersekutu melancarkan konfrontasi di sekitar wilayah Tiongkok termasuk Amerika Serikat dan sekutunya.

Namun sampai saat ini China tak gentar sedikitpun, yang ternyata didasari dari dukungan beberapa negara kuat ini.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengaku berbicara banyak hal dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam percakapan telepon pada Jumat (17/7/2020).

Wang mengatakan, China dan Rusia harus mendukung semua negara dengan sikap yang obyektif dan adil untuk menolak tindakan yang berpotensi merusak tatanan dunia internasional.

Dia menambahkan, China dan Rusia harus bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas dunia serta menjaga keadilan internasional, sebagaimana dilansir CGTN News, Sabtu (18/7/2020).

Wang mengklaim, setelah Rusia menggelar referendum konstitusi pekan lalu, kedua negara saling berbicara melalui sambungan telepon.

Mereka menekankan dan menegaskan dukungan satu sama lain dan menganggap hubungan China dan Rusia sebagai prioritas kebijakan luar negeri kedua negara.

Wang mengatakan, China dan Rusia harus memperdalam kerja sama dalam menangani pandemi Covid-19 dan memperkuat koordinasi strategis dalam urusan regional maupun internasional.

Lavrov menuturkan, Rusia bersedia mengikuti pedoman konsensus yang telah dicapai oleh kedua kepala negara, termasuk penguatan kerja sama dalam hal pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19.

Dia menambahkan, kedua negara ikut mempromosikan sekaligus menyinergikan program mereka, yakni Uni Ekonomi Eurasia yang diinisiasi Rusia dan One Belt One Road yang diinisiasi China.

Lavrov berujar, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Rusia dan China harus lebih memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam urusan internasional dan menjaga hukum internasional dan kepentingan bersama kedua negara.

Dia menuduh AS selalu berpikir AS-sentris dan siap mengancam atau memberikan sanksi terhadap negara lain.

Konfrontasi China-AS

Wang Yi mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan berbagai tuduhan tak terbukti terhadap China dan secara sengaja melakukan konfrontasi ideologi.

Wang menambahkan, AS menggunakan pandemi Covid-19 sebagai alasan untuk memfitnah negara-negara lain dan mengalihkan kesalahannya dengan berbagai cara.

Dia berujar China tidak akan tunduk oleh kekuatan anti-China oleh AS yang menurutnya sangat kecil tersebut. Dia menambahkan, China akan mempertahankan kepentingan dan martabatnya.

Sejak hubungan kedua negara memburuk, Wang memperingatkan bahwa hubungan China dengan AS menghadapi tantangan yang paling serius sejak pembentukan hubungan diplomatik pada 1979.

(*)

Sudan Cabut Hukum Syariat Islam, Warga Gelar Aksi Protes di Ibu Kota Khartoum

Komisi III DPR Minta Bandar Narkoba Dihukum Berat, Apresiasi Komitmen Kapolda Aceh

Pria di Cianjur Tega Jual Istri Via Online, Keuntungan Dipotong 25 Persen

5 Fakta Catherine Wilson Ditangkap, Transaksi Narkoba Lewat Sekuriti, Ngaku Baru 2 Bulan Pakai Sabu

Kasus Pembunuhan Editor Metro TV, Barang Bukti Baru Ditemukan, Pelaku Diduga Lebih dari Satu Orang

Artikel ini telah tayang di sosok.id dengan judul Makanya Tak Gentar Hadapi AS dan Sekutu, Ternyata China Punya Pendukung Kuat Selain Korea Utara, Kini Siap Hujat Balik Amerika Serikat!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved