Wisata Sejarah

Istana Karang Mulai Dipugar untuk Wisata Sejarah dan Edukasi

Tahapan awal menjadikan tempat bersejarah ini sebagai destinasi wisata ini sudah dimulai dengan melakukan pemugaran kecil di bagian luar istana pada S

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Tim dari Pertamina EP Rantau Field mulai memasang replika pompa angguk di halaman Istana Karang, Aceh Tamiang, Selasa (21/7/2020). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemkab Aceh Tamiang bersama Pertamina EP Rantau Field sepakat menjadikan Istana Karang di Kampung Tanjungkarang, Karangbaru sebagai tempat wisata sejarah dan edukasi.

Tahapan awal menjadikan tempat bersejarah ini sebagai destinasi wisata ini sudah dimulai dengan melakukan pemugaran kecil di bagian luar istana pada Selasa (21/7/2020) siang.

Pemugaran ini berupa pengecatan dinding luar, pembuatan taman dan replika pompa angguk yang digunakan untuk menyedot minyak bumi dari dalam sumur ke tanah.

Legal and Relation Pertamina EP Rantau Field, Fandi Prabudi menjelaskan replika pompa angguk bagian dari sejarah karena merupakan pompa minyak pertama yang berdiri di Aceh.

“Belum banyak masyarakat yang tahu kalau pompa angguk pertama di Aceh itu berada di Aceh Tamiang, tepatnya di Rantau sejak 1928,” kata Fandi, Selasa (21/7/2020).

Fandi menambahkan pompa angguk ini sampai sekarang masih utuh dan dipajang di Rantau. Dia berharap replika yang dibangun di depan Istana Karang menjadi monumen sejarah.

“Kalau tertarik melihat yang asli bisa langsung ke Rantau, masih ada pompanya,” lanjut Fandi.

Bila tidak ada perubahan rencana, Fandi mengatakan istana yang berdiri di pinggir jalan lintas Medan – Banda Aceh ini sudah bisa dibuka untuk umum setelah pengerjaan tahap awal ini selesai dikerjakan.

Dia menambahkan dalam mewujudkan Istana Karang sebagai tempat wisata dan edukasi, Pertamina hanya berperan dalam merenovasi bagunan fisik, sementara untuk kelengkapan koleksi sejarah nantinya akan dipenuhi oleh Pemkab Aceh Tamiang.

“Pertamina kan tidak punya sejarah lengkap Tamiang, makanya nanti yang melengkapi itu, misalnya tentang senjata tradiosional, pakaian atau benda bersejarah lainnya akan dilakukan piihak pemerintah daerah,” ungkapnya.

Kondisi Terkini Marc Marquez Usai Operasi Lengan Kanan, Dokter Pasang Ini di Tulang yang Patah

Halaman Pasar Ikan Cureh, Bireuen Tergenang, Ini Penyebabnya

Ini Lima Pemain yang Merumput di Eropa Dipanggil Shin Tae-yong Bergabung dengan Skuad Timnas

Sejumlah masyarakat mengapresiasi pemugaran ini karena sudah terlalu lama bangunan Istana Karang terlantar sehingga menjadikannya kumuh. Selain kondisi bangunan mulai rusak, halaman istana juga terlihat semak dan tak jarang dijadikan warga untuk mengembala ternak.

“Sangat layak dijadikan museum karena ini tempat bersejarah. Selama ini kesannya terbengkalai, kumuh dan seram,” kata Dede, warga Karangbaru yang cukup antusias menantikan pemugaran selesai dilakukan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved