Gibran Maju di Pilkada Tanpa Lawan, Rocky Gerung: Otak Kosong vs Kotak Kosong

Rocky Gerung dalam kesempatan yang sama di kanal YouTubenya menggambarkan kondisi pencalonan Gibran bagaikan anak dan busur panah.

Editor: Amirullah
TribunWow.com/Octavia Monica
Rocky Gerung. 

SERAMBINEWS.COM - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka resmi maju di pemilihan umum kepala daerah mendatang.

Gibran diusung oleh partai PDIP dan dipasangkan dengan Teguh Prakoso dalam Pemilihan Wali Kota Solo pada 9 Desember 2020.

Diberitakan sebelumnya, pengamat politik menyoroti bahwa kemungkinan besar Gibran akan maju melawan kotak kosong.

Analisis tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.

Majunya Gibran dalam gelaran Pilkada juga menuai reaksi dari akademisi Rocky Gerung.

Rocky Gerung melalui unggahan di kanal YouTubenya mengatakan, jika melawan kotak kosong, Gibran tidak akan kalah seperti yang terjadi di Makassar Sulawesi Selatan.

“Politik Solo akan berupaya untuk menghindari itu. Artinya kemungkinan untuk dikalahkan kotak kosong akan tertutup. Jadi akan dicari cara supaya kotak kosong juga dikalahkan,” kata Rocky Gerung, dilansir dari Tribun Palu.

“Jadi meme sekarang kalau kotak kosong yang kalah, di Solo yang menang apa? Otak kosong? Jadi otak kosong versus kotak kosong,” tukasnya.

Kisah Relawan Covid-19 asal Gayo di RS Wisma Atlet, Rela Tinggalkan Anak Istri Demi Ribuan Nyawa

Tak Punya Biaya untuk Menikah, Pria Ini Jual Calon Istri untuk Berhubungan Intim dengan Lelaki Lain

VIDEO - VIRAL Simpan Uang Dalam Tas Plastik, Saat Diambil Sudah Dimakan Rayap

Melansir TribunWow.com, Rocky Gerung dalam kesempatan yang sama di kanal YouTubenya menggambarkan kondisi pencalonan Gibran bagaikan anak dan busur panah.

Dalam hal ini, busur panahnya yakni Presiden Jokowi, ayah Gibran. Sementara anak panahnya adalah Gibran.

Menurut Rocky, anak panah itu bisa menjadi anak panah kehidupan, atau malah anak panah kekuasaan.

"Saya enggak tahu Gibran yang hari ini dipercakapkan orang, apakah ayahnya juga memaksudkan dia sebagai anak panah kehidupan atau anak panah kekuasaan," ujar Rocky Gerung.

Melihat situasi saat ini, Rocky Gerung menuding Jokowi menggunakan anak panahnya untuk kekuasaan, yang tak lain adalah bentuk dari nepotisme.

"Kalau dia anak panah kehidupan, maka ada wisdom, yaitu sang ayah pasti mengarahkan anak panahnya supaya menjadi contoh di masa depan, menjadi contoh dari berhentinya nepotisme," jelas Rocky Gerung.

"Tetapi justru sang ayah menjadikan anak panahnya itu contoh buruk dari nepotisme," sambungnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved