Korea Selatan Resesi

Hari Ini, Korea Selatan Resmi Alami Resesi Akibat Covid-19, Pertama Kalinya dalam 17 Tahun Terakhir

Resesi yang dialami oleh Korea Selatan dipicu karena adanya penurunan ekspor paling dalam yang disebabkan pandemi virus Corona.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Shutterstock
Korea Selatan resmi memasuki resesi untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir. Resesi yang dialami oleh Korea Selatan dipicu karena adanya penurunan ekspor paling dalam yang disebabkan pandemi virus Corona. Foto iIlustrasi 

Ekonom itu mengatakan bahwa ekspor Korsel mencapai titik terendah dalam periode April-Juni.

"Saya yakin bahwa ekonomi Korea Selatan akan pulih pada paruh kedua tahun ini. Intinya adalah seberapa kuat," kata Oh Suk-tae, seorang ekonom senior di Societe Generale di Seoul.

"Ada perdebatan tentang apakah itu akan menjadi pemulihan berbentuk U, atau berbentuk V, dan saya pikir itu tergantung pada seberapa cepat vaksin akan dikembangkan dan berapa lama kita bisa bertahan sampai saat itu," pungkasnya.

Apa itu resesi?

Dikutip dari wikipedia, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.

Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan.

Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi), atau, kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi.

Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut depresi ekonomi.

Penurunan drastis tingkat ekonomi (biasanya akibat depresi parah, atau akibat hiperinflasi) disebut kebangkrutan ekonomi (economy collapse).

Gaji ke-13 Cair Agustus 2020, Berikut Rincian Besarannya dan Daftar PNS Penerima

Indonesia terancam resesi

Ekonomi global melemah akibat pandemi Covid-19. Singapura dan Korea Selatan telah resmi mengalami resesi ekonomi.

Sebagian besar negara maju dan berkembang berpotensi mengalami resesi pada perekonomiannya, tak terkecuali Indonesia.

Melansir dari Kompas.com, Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, perekonomian Indonesia sudah menunjukkan pelemahan.

Ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen, melambah dari periode sama di tahun lalu yang tercatat 5,05 persen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved