Illiza Sa'aduddin Djamal Sesalkan Mundurnya Lembaga Pendidikan NU dan Muhamadiyah di POP Kemendikbud
Mundurnya dua lembaga pendidikan ormas besar milik NU dan Muhammadiyah dari kepesertaan Program Organisasi Penggerak (POP) KemDikBud....
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Mundurnya dua lembaga pendidikan ormas besar milik NU dan Muhammadiyah dari kepesertaan Program Organisasi Penggerak (POP) KemDikBud sungguh disayangkan oleh politisi perempuan asal Aceh, Illiza Sa'duddin Djamal.
Ini menunjukkan bahwa Pemerintah belum sepenuhnya menjalankan semangat pembaharu dalam sistem pendidikan yang didengungkan selama ini "Merdeka Belajar" yang bertujuan untuk meningkatnya numerasi, literasi dan karakter siswa.
Menurut politisi PPP ini, Program Organisasi Penggerak (POP) saat ini masih dalam pembahasan di Komisi X DPR RI untuk konsep dan Badan Anggaran DPR untuk anggarannya.
"itu artinya secara yuridis program ini belum memiliki landasan hukum secara konsep dan anggaran. Saya meminta Mas Menteri untuk segera menghentikan proses pelaksanaan programs POP sebelum adanya ketetapan DPR atas konsep dan anggaran," ujar Illiza.
Selain itu, ia juga minta Menteri Dikbud melakukan pendekatan kemitraan dengan kedua Ormas besar yang selama ini sangat berperan dalam membangun pendidikan bangsa. dalam situasi memerlukan partisipasi seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
"Harusnya Kemendikbud menjaga keharmonisan relasi, berlaku adil, transparan, akuntabel, dan partisipatif dalam keseluruhan proses pembangunan pendidikan. Sejarah membuktikan bahwa kehadiran NU dan Muhammadiyah juga beberapa ormas lainnya yang bergerak di bidang pendidikan, tidak saja diajak dalam program POP, melainkan Kemendikbud menempatkan Muhammadiyah dan NU sebagai bagian utama dalam merumuskan konsep dan menjalankannya, baik sebagai penggerak maupun sebagai role model dalam pembangunan pendidikan," demikian Illiza.(*)
• Bupati Tgk Amran Letakkan Batu Pertama Proyek Pembangunan PKS di Trumon Timur, Ini Kapasitasnya
• Pagelaran Seni Virtual Tahap Pertama Taman Seni dan Budaya Aceh Libatkan 21 Sanggar dan Komunitas
• Ayah Tewas Ditangan Anak Kandung, Pelaku Sempat Pangku Jasad Korban Sambil Menangis Tersedu