Update Corona di Abdya
Empat Warga Positif Corona, Bupati Abdya Hentikan Belajar Tatap Muka, Siswa Kembali Belajar di Rumah
Pelaksanaan belajar mengajar di rumah dilaksanakan selama 14 hari, terhitung sejak 27 Juli sampai 9 Agustus 2020 mendatang.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
Seperti diberitakan, kabar empat warga Kabupaten Abdya, dinyatakan positif terpapar Covid-19, berdasarkan hasil uji atau pemeriksaan sampel swab di laboratorium Balai Litbang Aceh yang keluar, Kamis (23/7/2020), sangat mengejutkan pejabat setempat.
Tersentak mendapat laporan itu, sejumlah pejabat langsung berkumpul, dan menggelar rapat secara mendadak di Mapolres Abdya, Kamis (23/7/2020) siang.
Pantauan Serambinews.com, rapat mendadak tersebut selain dihadiri Kapolres, AKBP Muhammad Nasution SIK selaku Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, juga Dandim 0110 Letkol Czi M Ridha Has ST MT juga Wakil Ketua Gugus, Kepala BPBK Amiruddin selaku Kepala Sekretariat Gugus.
Kemudian Kepala Dinas Kesehatan, Safliati SST MKes, Direktur Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSU TP), dr Ismail Muhammad SpB, pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebuduyaan (Disdibud) serta pejabat terkait lainnya.
Dandim 0110 Abdya, Letkol Czi M Ridha Has dihubungi Serambinews.com, Kamis sore membenarkan rapat tersebut.
“Benar, rapat membahas empat warga yang terkonfirmasi positif Corona berdasarkan hasil uji swab,” katanya.
Menurut Dandim, pembahasan dalam rapat itu fokus menyangkut penanganan warga yang positif terpapar Covid-19 serta tindakan antisipasi yang segera diambil. Seperti kemungkinan kembali melibur kegiatan proses belajar mengajar (PBM) tatap muka selama 14 hari, kemudian beralih belajar dari rumah (BDR).
“Kemungkinan besar siswa kembali belajar di rumah, namun dikoordinasikan Bupati Abdya selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Tindakan antisipasi yang dibahas tentang kemungkinan isolasi dan pemblokiran kampung warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Tindakan antisipasi lainnya yang dibahas dalam rapat, menurut Dandim tentang kemungkinan isolasi dan pemblokiran kampung warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.(*)