Luar Negeri
Khatib Jumat Pertama di Masjid Hagia Sophia Bawa Sebilah Pedang, Ini Makna dan Filosofinya
Dalam pelaksanaan shalat Jumat pertama itu, ada pemandangan menarik yang tak luput dari perhatian masyarakat, terutama dari Indonesia.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
"Saya berharap banyak orang berdoa di masjid ini dan belajar agama mereka di sini. Kami akan mencoba mengembalikan Madrasah Hagia Sophia agar berfungsi seperti yang terjadi selama tahun-tahun yang luar biasa dengan pelajaran Al-Quran di setiap sudut masjid," katanya.
Ia mengatakan bahwa masjid juga berfungsi sebagai institusi pendidikan atau sekolah.
“Seperti halnya nabi kita mampu membesarkan teman-temannya di masjid, kita berusaha membesarkan anak-anak dan remaja kita di masjid, " kata Erbas.
Selain berfungsi sebagai masjid, Masjid Agung Hagia Sophia juga merupakan salah satu tujuan wisata utama Turki bagi pengunjung domestik dan asing.
• Ribuan Jamaah Hadiri Shalat Jumat Pertama di Masjid Hagia Sophia dalam 86 Tahun
• Mengenal Sosok Muazzin dan Imam yang akan Memimpin Shalat Jumat Perdana di Hagia Sophia
Pada tahun 1985, Hagia Sophia selama menjadi museum telah didaftarkan ke Warisan Dunia UNESCO.
Presiden Recep Tayyip Erdogan dan para pemimpin Turki lainnya telah lama menganjurkan restorasi ke masjid yang terbuka untuk beribadah.
Direktorat Urusan Agama Turki mengawasi layanan keagamaan di masjid, sementara Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengawasi pekerjaan restorasi dan konservasi yang sedang berlangsung.
Peninggalan arsitektural yang terdapat di bangunan Hagia Sophi juga terbuka untuk wisatawan domestik dan asing secara gratis. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)