2 Hari Sebelum Ditemukan Tewas, Ternyata Yodi Prabowo Sempat Terekam CCTV Membeli Pisau
Menurut rekaman CCTV, Yodi terlihat membeli pisau pada Selasa (7/7/2020) sekitar pukul 14.20 WIB.
“Jadi pisau itu sebagai alat (melukai) dibeli sendiri. Apa buktinya, CCTV, bon struk, sampai ke tempat parkir ada. Bagaimana dia masuk dan keluar," jelas Tubagus sembari memperlihatkan hasil tangkapan layar rekaman CCTV kepada awak media.
Polisi juga menemukan tidak adanya keterlibatan orang lain dalam tewasnya Yodi Prabowo.
Sidik jari dan DNA Yodi Prabowo ada di pisau yang ditemukan di TKP.
Menurut Tubagus, semua barang di TKP hanya memperlihatkan sidik jari dan DNA milik Yodi.
Untuk meyakinkan hal itu, polisi telah melakukan pengujian kepada orang-orang di sekeliling korban.
"(Hasilnya) Tidak ada yang identik dengan apa yang tertinggal di TKP. Semuanya adalah milik korban," lanjut dia.
Polisi Menduga Yodi Prabowo Menderita Depresi
Polisi menduga, Yodi mengakhiri hidup seorang diri karena depresi yang dialaminya.
Polisi juga meyebutkan bahwa diduga Yodi mengalami depresi setelah pergi ke dokter kulit dan kelamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
“Adakah (konsultasi dengan dokter kulit dan kelamin) kaitannya dengan dugaan bunuh diri? Sangat terkait kaitannya dengan kemungkinan munculnya depresi. Tetapi ini dijelaskan oleh ahli di bidang psikologi forensik,” kata Tubagus.
"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Tubagus.
Yodi menjalani tes dan konsultasi di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM.
Ia kemudian disarankan dokter untuk menjalani tes HIV.
Polisi menduga kuat adanya gangguan kesehatan yang membuat Yodi memeriksakan dirinya ke rumah sakit sebagai motif korban bunuh diri.
Namun, Yodi tidak pernah mengambil hasil tes kesehatan yang dijalaninya di RSCM Kencana hingga akhirnya dilaporkan hilang dan ditemukan tewas di pinggir jalan Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 10 Juli 2020.