Luar Negeri
Rakyat Iran Masih Trauma Penembakan Pesawat Penumpang 30 Tahun Lalu, Jet Tempur AS Ingin Coba Lagi
Bagi sebagian orang Iran, gambaran suram penembakan tak sengaja oleh pasukan AS masih diingat dengan jelas. Insiden 30 tahun lalu itu hampir kembali
TEHERAN - Bagi sebagian orang Iran, gambaran suram penembakan pesawat Iran Air oleh pasukan AS masih diingat dengan jelas.
Insiden 30 tahun lalu itu hampir kembali terulang pada Kamis (23/7/2020).
Media pemerintah Iran melaporkan dua jet tempur AS mendekati pesawat penumpang Iran.
Sang pilot langsung dengan cepat mengubah ketinggian, menyebabkan dua penumpang terluka.
Juru bicara Komando Pusat AS, mengatakan, satu jet tempur F-15 melakukan inspeksi visual terhadap pesawat itu pada jarak aman sebelum terbang.
Bagi sebagian orang, insiden tersebut mengingatkan kembali tragedi 3 Juli 1988 lalu.
Pesawat penumpang, Iran Air 655 ditembak jatuh oleh Angkatan Laut AS.
Hal itu tetap menjadi momen yang tidak diterima Iran dalam ketidakpercayaannya terhadap AS selama puluhan tahun.
"Nyaris saja," kata Habib Abdolhossein, seorang mahasiswa doktoral Iran, mengatakan kepada NBC News melalui telepon, Sabtu (25/7/2020)
• Detik-detik Jet Tempur F-15 Amerika Serikat Hampir Tabrak Pesawat Iran, Penumpang Terluka
• Presiden Iran Mengeluarkan Pernyataan Mengejutkan, Korban Virus Corona Bisa Sampai 35 Juta Orang
• Ratusan Universitas AS Ajukan Tuntutan, Donald Trump Batalkan Pengusiran Mahasiswa Asing
"Tapi tidak ada jaminan para penumpang akan beruntung lain kali,” tambah Habib, salah seorang penumpang pesawat yang didekati jet tempur AS.
“Sehingga tidak berbagi nasib sama dengan yang naik Penerbangan 655," katanya.

Serangan 1988 pada pesawat Iran Air terjadi di tengah Perang Tanker.
Angkatan Laut AS berpatroli di Teluk Persia untuk melindungi kapal tanker minyak Kuwait.
Sedangkan Penjaga Revolusi Iran sering melecehkan atau mengerumuni kapal dengan kapal lebih kecil.