Kakek 90 Tahun Tewas Dibacok saat Tidur Lelap, Intan dan Emas Senilai Rp100 Juta Raib Diambil Pelaku

Peristiwa berdarah itu terjadi di rumah kakek Supari di Desa Hakim Makmur, Sungai Pinang,Kabupaten Banjar, Sabtu (25/7/2020).

Editor: Faisal Zamzami
Dari Damkar Banjar untuk BPost
Jasad kakek Supari yang tewas dibacok saat tidur pulas. Perhiasan senilai Rp 100 juta raib. 

Dari Informasi yang diterima Banjarmasinpost.co.id, identitas pelaku sudah di kantongi polisi, dan hingga kini masih terus dilakukan pengejaran.

Peristiwa sadis itu terjadi di tempat tinggal almarhum yang berada di ujung perkebunan, sekitar pukul 12.00 wita malam.

Pelaku mendatangi korban di dalam rumahnya dan mengambil beberapa barang berharga milik korban.

Emas dan Intan Rp100 Juta

Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo, melalui Kapolsek Belimbing Iptu Riduan Pane, saat dihubungi, Minggu (26/7/2020) pagi mengatakan, dari laporan saudara korban, barang yang hilang berupa cincin emas yang dibungkus di dalam tas slempang dari almarhum istrinya.

"Ada juga beberapa butir intan yang masih belum digosok. Diperkirakan total barang korban yang dirampok sekitar Rp 100 juta,” katanya.

Pelaku membunuh korban menggunakan sajam hingga menyebabkan pelaku mengalami sejumlah luka. Di antaranya luka pada bagian pipi korban.

"Untuk Identitas pelaku sudah kami kantongi dan kami masih melakukan pengejaran, pihak Polsek berkordinasi sama pihak Reskrim Polres Banjar, untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku,” tegasnya.

Almarhum sebelumnya dibawa ke RSUD Ratu Zalecha, Kabupaten Banjar, untuk identifikasi dan visum oleh tim inafis Polres Banjar.

Peristiwa Serupa di Banjar

S
pelaku dengan barbuk di halaman Polres Banjar (banjarmasinpost.co.id/milna sari)

Terbongkar kebohongan pelaku pembunuhan sekaligus perampokan Hasanudin (20) warga Jalan Masjid Martapura Kabupaten Banjar.

Ternyata pembunuhan dan perampokan tersebut didasari motif dendam.

Pelaku RAW (28) warga Jalan Kampung Baru Desa Sungai Paring Kecamatan Martapura sebelumnya mengaku disuruh kakak korban untuk mengambil sepeda motor adiknya.

Namun Polres Banjar menemukan ada kejanggalan dalam pengakuan pelaku di Polresta Samarinda.

Setelah berhasil ditangkap bekerjasama dengan Polresta Samarinda dan digiring ke Polres Banjar akhirnya Rendy mengaku bahwa motifnya membunuh korban adalah karena dendam pribadi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved