Luar Negeri
'Negeri 1001 Malam' Bergejolak, Tentara Bakar Tenda Demonstran, Dua Orang Tewas dan 21 Luka-luka
‘Negeri 1001 Malam” bergejolak dalam beberapa hari terakhir ini, khususnya antara tentara Irak dengan demonstran.Para demonstran menuntut pemerintah
Sebagian terkena tembakan peluru tajam dan gas air mata pasukan keamanan.
Tetapi al-Kadhimi juga harus mengatasi krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipicu oleh penurunan harga minyak dan lonjakan kasus virus Corona.
Kementerian Kesehatan Irak telah melaporkan 110.032 kasus virus Corona, termasuk 4.362 kematian.
Irak menghadapi kekurangan pasokan listrik di tengah bulan-bulan musim panas yang membakar.
Suhu di Irak mencapai 50 derajat Celcius, sehingga warga kepanasan.
Seorang pejabat Kementerian Listrik mengatakan pasokan listrik turun 10.000 megawatt pada musim panas ini, dibandingkan tahun lalu.
Dikatakan, karena kurangnya pemeliharaan di beberapa pembangkit listrik, akibat tidak ada dana.
Termasuk kurangnya kas negara yang memperlambat proyek investasi untuk menambah daya listrik, katanya.
Penyebaran virus Corona telah menghentikan aksi massa dan mendorong sebagian besar demonstran untuk pergi.
Hanya beberapa yang tersisa di tenda di Tahrir Square, yang sempat menjadi pusat gerakan protes.
Ali al-Bayati, juru bicara Komisi Tinggi Independen Hak Asasi Manusia juga mengatakan dua pemrotes tewas.
Komisi itu mengatakan laporan menunjukkan tembakan langsung senjata yang digunakan tentara untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Sebelumnya, pejabat keamanan Irak mengatakan para demonstran telah melemparkan bom molotov dan batu ke polisi anti huru-hara.
Pemantau hak asasi mengatakan pasukan keamanan membakar tenda-tenda demonstran di Lapangan Tahrir.
Sebuah pernyataan dari juru bicara militer Yahya Rasool mengatakan pasukan keamanan telah diberi instruksi tegas untuk tidak menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa.
