Jadi Tersangka Kasus Ponsel Ilegal, Putra Siregar Pemilik PS Store: Aku Dijebak Kawan Sendiri
Dalam video langsung yang berdurasi 17 menit 39 detik itu, Putra membeberkan bahwa kala itu ia masih bergabung dalam satu perusahaan.
SERAMBINEWS.COM, BATAM – Pengusaha ponsel asal Kota Batam yang juga pemilik PS Store, Putra Siregar, angkat bicara setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus ponsel ilegal atau tindak pidana kepabeanan.
Dikutip melalui akun Facebook miliknya di Grup Facebook Putra Siregar Merakyat, yang disiarkan secara langsung, Selasa (28/7/2020) sekitar pukul 12.00 WIB, Putra menjelaskan bahwa penangkapan terhadap dirinya terjadi pada tahun 2017 silam.
Dalam video langsung yang berdurasi 17 menit 39 detik itu, Putra membeberkan bahwa kala itu ia masih bergabung dalam satu perusahaan.
Hanya saja Putra Siregar tidak menyebutkan perusahaan dimaksud.
“Aku dijebak, aku disuruh beli barang oleh kawan aku sendiri, orangnya aku kenal banget, tapi begitu aku sampai, ternyata dia datang bersama petugas Bea dan Cukai, aku dijebak,” terang Putra, Selasa (28/7/2020).
Bahkan dalam video tersebut, Putra juga mengaku sudah bertanggung jawab dan menitipkan uang tabungannya sebesar Rp 500 juta atas kerugian negara yang timbulkan dari tindakan tersebut.
“Aku bertanggung jawab, aku bayar kerugian negaranya sebesar Rp 500 juta, padahal jumlahnya hanya Rp 63 juta,” jelas Putra.
Dalam video tersebut, Putra juga menyebutkan apa yang dialaminya itu merupakan persaingan usaha yang dijalaninya, karena banyak orang tidak suka melihat pengusaha pribumi berhasil.
Bahkan Putra menyayangkan fotonya yang dipajang di Instagram milik Bea dan Cukai Kanwil Jakarta, juga di website instansi tersebut.
“Beginilah kondisi negara kita, negara kita tidak dalam kondisi baik-baik saja, aku akan buka-bukaan semuanya tentang aku dijebak, agar semua bisa tahu apa sebenarnya yang terjadi,” papar Putra.
Lebih jauh Putra megatakan, apa yang dialaminya ini merupakan pembunuhan karakter karena institusi itu telah memposting foto dirinya.
Padahal pembunuh saja tidak ditampilkan fotonya atau diblur wajahnya.
“Saya yang hanya masalah pabean, foto saya ditampilkan jelas-jelas, ini pembunuhan karakter,” jelas Putra.
Namun dalam Video tersebut Putra juga mengaku akan memposting video penjelasan rinci dari kasus yang dialaminya ini setelah ia menjalankan shalat zuhur.
Akan tetapi hingga masuk waktu Ashar, postingan video yang dijanjikan Putra juga belum terlihat.