Breaking News

Viral Medsos

Viral, Kisah Desainer Grafis Ini Jadi Korban ‘Harga Teman’, Disumpahin Hingga Diucap Kata-kata Rasis

Desainer grafis asal Bekasi ini bukan saja menerima perlakuan meminta ‘harga teman’ melainkan juga dikatakan rasis bahkan sampai disumpahin.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ FIRDHA USTIN
Saat penentuan harga, seorang klien anonim itu justru meminta harga murah dengan alih’alih, "harga teman". 

Desainer grafis asal Bekasi ini bukan saja menerima perlakuan meminta ‘harga teman’ melainkan juga dikatakan rasis bahkan sampai disumpahin.

SERAMBINEWS.COM – Fenomena meminta dan menawar dengan istilah "harga teman" kadung menggejala di Indonesia.

Cerita itu turut dirasakan Jesslyn, pemilik akun Twitter Jesslyn Wu, dalam unggahannya, ia membagikan percakapan antar klien yang meminta harga murah atas jasa desainnya.

Desainer grafis sekaligus desain interior asal Tambun Selatan, Bekasi ini bukan saja menerima perlakuan meminta ‘harga teman’ melainkan juga dikatakan rasis bahkan sampai disumpahin lantaran dianggap enggan menurunkan harga.

Melalui akun twitternya, remaja berusia 16 tahun ini membagikan kisahnya saat mendapatkan perlakuan tidak enak dari seorang pelanggan yang meminta penawaran harga, bahkan jauh dari harga normal.

Dalam unggahannya, Jes turut membagikan isi percakapan WhatsApp dengan seorang klien.

 

Viral, Perempuan Bercadar Ini Suka Touring Pakai Sepeda Motor

"Ngeselin Ya Tuhan. Udah nawar harga miring, rasis pula, nyumpahin kerjaan orang ga laku.
Minta 'harga temen', padahal mah dateng pas butuhnya doang," ungkap Jesslyn dalam unggahannya, Senin, (27/7/2020).

Berbagi cerita dengan Serambinews.com,  Jesslyn baiasa disapa Jes awalnya mendapat pesanan untuk membuat desain undangan pernikahan.

Negosiasi antara keduanya pun berjalan baik, Jes mulai meminta data dan foto calon pengantin yang akan dibuat dalam desain undangan.

Saat penentuan harga, seorang klien anonim itu justru meminta harga murah dengan alih’alih, "harga teman".

"Oiya berapa harganya? Harga teman aja y dek,” ujar seorang klien.

Jes pun kembali membalas pesan via WhatsApp dan menentukan harga Rp150.000.

Viral Anak Unggah Foto Ayahnya Pakai Dasi Sepadan dengan Masker, Ramai Netizen Memuji

"Rp150.000 aja mas, include design undangan dan vector, batas 3 kali revisi,”  balas Jes dalam pesan singkat.

Ternyata, cerita ini tak berhenti sampai di sini saja. Pelanggan tadi tetap bersikeras untuk meminta ‘harga teman’

Tak disangaka, ternyata si pelanggan justru menawar harga yang sangat jauh dari ketentuan awal, yakni Rp 30.000.

“Harga teman lah dek, 30 rb aja gimana? Nanti aku sekalian promo desain kamu di ig, kan lumayan folls aku ada 3 ribu," balasan dari seorang klien.

Setelah negosiasi, Jes akhirnya menurunkan harga awal dari Rp150.000 menjadi Rp.120.000.

Tetap saja, si pelanggan terus bersikeras mengatakan jika harga itu masih mahal.

“Duh mahal kali dek.. Cuma desain gtu doang kok pake template canva juga bisa, teman aku pake itu semua. Alah kartun doang kok. Kalo 30 ribu aku ambil jasamu."

Viral Pria Ini Batal Nikah Lima Hari Sebelum Hari H Pesta, Warganet Ikut Menyemangatinya

Jes kembali membalas pesan tersebut dengan menolak harga tawaran yang jauh dari kata normal.

"Maff mas enggak bisa, saya butuh bayar listrik sama makan juga kok," balas Jes.

Ternyata hal tidak diduga terjadi, lantaran harga tawaran ditolak, pelanggan tadi justru membalas dengan kata-kata rasis dan bahkan sampai memblokir juga menyumpahi agar usaha Jesslyn tidak laku.

"Ci** pelit, y udah gakjadi, semoga desainmu gak laku, amiin," pesan terakhir dari seorang klien sebelum memblokir Jes.

Jesslyn mengaku sesekali sering mengerjakan proyek desain jika kebetulan ada yang memesan.

Namun, Jes mengaku jika baru kali ini ia mendapatkan klien yang menawar harga, bahkan jauh sekali dari harga normal.

Viral Perempuan ini Terima Surat Atas Nama Babilah, Padahal Nama Aslinya Nabilah

"Sebelumnya, saya memang lumayan sering menerima project desain, namun baru kali ini menemui klien yang bisa dibilang 'parah banget'," ungkap Jes saat dikonfirmasi Serambinews.com.

Ia mengaku jika kliennya itu merupakan temannya, namun tidak begitu akrab.

"Iya, klien itu memang merupakan teman saya, namun tidak begitu akrab, hanya sekadar kenal dan beberapa kali bertegur sapa," ujar Jes.

"Singkat cerita, saya menaruh harga Rp150.000, namun ia mengatakan itu mahal. Lalu saya coba turunkan menjadi Rp120.000, siapa tau dia berminat.

Ternyata menurut dia itu masih terlalu mahal. Akhirnya dia bilang dengan santai "30 ribu saja ya dek". Saya kaget haha, serius.

"Mungkin dalam pemikirannya, karena saya adalah teman dia, maka dia bisa dengan seenaknya menaruh harga. Apalagi dalam kasus ini, dia menawar harga yang bisa dibilang kurang masuk akal untuk desain.

Berlindung di balik kata "harga teman".

"Dan alasan kenapa dia bisa rasis, mungkin karena saya adalah keturunan Tionghoa kali ya, mungkin menurut dia semua orang keturunan Tionghoa itu pelit, padahal enggak nyambung," ungkap Jes.

Jesslyn sangat menyayangkan hal ini terjadi, justru ia berharap jika seorang teman yang baik seharusnya mendukung usaha yang dilakukan oleh temannya. 

Bukan menjatuhkannya bahkan sampai menyumpahi usahanya.

Moms, Hati-hati Empat Bunga Hias yang Lagi Viral Ini Ternyata Beracun, Begini Penjelasannya

"Padahal menurut saya pribadi, bukan begitu konsep 'harga teman'. Sebagai seorang teman yang baik seharusnya mendukung usaha yang dilakukan oleh temannya, bukan malah menjatuhkan haha," tambah Jes.

Definisi ‘harga teman’ sering sekali menjadi bahan salah paham. Saat teman sedang menjalankan usaha, sebenarnya para rekan sejawat perlu mendukung, bukan malah cari-cari untung.

Kejadian ini kerap kali terjadi, alih-alih membawa menjual pertemanan, harga bisa dibikin semakin murah.

Sebenarnya sah-sah saja meminta harga teman, walau kadang pertemanan nggak seharusnya dijual.

Niat untuk ikutan ngelarisin dagangan adalah sebuah kebaikan yang patut diapresiasi.

Sayangnya watak manusia memang suka begitu. Niat baik begini dibarengi logika kalau harga teman itu artinya harus diskon, harus lebih murah, dan harus dengan pelayanan spesial.

Mungkin hal ini juga pernah terjadi pada diri kita sendiri, coba ingat-ingat deh, berapa kali kalian pura-pura pakai logat ngaco bahasa daerah tertentu cuma biar dapat potongan harga besar saat beli baju bekas atau saat membeli barang di Pasar Aceh, misalnya?

VIRAL Remaja Putri Dipaksa Cium Kaki Teman 10 Kali, Pelaku Klarifikasi dan Minta Hapus Video

Istilah ini bahkan terus populer sampai terkadang bikin orang kesal, sehingga menumpahkan uneg-unegnya di medsos. 

Mayoritas pengguna Twitter yang turut mengomentari unggahan Jes, rata-rata mendukung usahanya dan bahkan menyarankan untuk membuat daftar harga.

"Semangat buat kakak, semoga nanti pelanggannya enggak ada yang kayak gak pernah sekolah gini. Gue gambar tradi aja susah, lah ini desain. Lu kata kek masak mi apa. Instan," tulis warganet.

"Yup, harga teman adalah harga yang mendukung usaha temannya biar maju. Jadi harusnya lebih mahal dari harga yg bukan teman," ungkap warganet.

"Mungkin bisa dicoba kasih pricelist begini kalo ada yg minta harga temen, sudah saya lakukan setahun ini dan alhamdulillah client saya gak seanji** itu," tambah warganet lainnya.

Hingga kini, unggahan Jesslyn di Twitter telah viral di media sosial dan mendapatkan lebih dari 50 ribu like, 16 ribu retweet dan telah dibanjiri komentar lebih dari 4,3 ribu kali dari warganet.

Di akhir postingan Jesslyn berpesan agar tidak mudah menyepelekan karya dan jasa seseorang meskipun itu adalah seorang teman dekat.

"Pesan dari saya simple aja, jangan menyepelekan pekerjaan seseorang hanya karena dia temanmu.
Jangan meminta 'harga teman' dengan harga yang gak masuk akal, apalagi gratis. Bukan cuma ke desainer, tapi juga ke profesi lainnya," tutup Jesslyn. (Serambinews.com/Fidha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved