Donald Trump Tutupi Memar Baru di Tangan Kanan Pakai Alas Bedak, Sakit Apa?

Laporan tersebut mencatat bahwa Trump yang berusia 79 tahun telah menggunakan riasan untuk menutupi memar di tangan kanannya

Editor: Amirullah
khaberni/tangkap layar
DITUTUPI BEDAK - Tangkap layar Khaberni, Minggu (24/8/2025), menunjukkan punggung tangan kanan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ditutupi bedak atas memar atau kondisi fisik yang dialami. Hal ini memicu spekulasi soal kesehatan Trump yang kini sudah menginjak usia 79 tahun. 

SERAMBINEWS.COM - Memar baru di tangan kanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ditutupi lapisan alas bedak tebal kembali memicu sorotan publik.

Gedung Putih menyebut memar itu akibat jabat tangan berulang, namun laporan media mengaitkannya dengan kondisi insufisiensi vena kronis yang dialami Trump.

Di usia 79 tahun, spekulasi soal kesehatannya pun semakin ramai dibicarakan. Trump sakit apa sebenarnya?

Diketahui, memar baru di tangan kanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang ditutupi lapisan alas bedak tebal, telah memicu keingintahuan dan spekulasi media tentang kesehatannya.

The Daily Beast mengonfirmasi kalau alas bedak matte di tangan presiden terlihat jelas kali ini.

Laporan tersebut mencatat bahwa Trump yang berusia 79 tahun telah menggunakan riasan untuk menutupi memar di tangan kanannya pada beberapa kesempatan sejak kembali menjabat.

"Presiden Trump adalah sosok yang dekat dengan rakyat, bertemu dan berjabat tangan dengan lebih banyak warga Amerika setiap hari dibandingkan presiden mana pun dalam sejarah," ujar juru bicara Gedung Putih, Caroline Leavitt, dalam sebuah pernyataan dikutip dari Khaberni, Minggu (24/8/2025). 

"Komitmennya teguh, dan ia menunjukkannya setiap hari."

Baca juga: Buldoser Israel Tebang Ratusan Pohon Zaitun Milik Penduduk Palestina di Tepi Barat

Itulah pembenaran yang dikeluarkan Gedung Putih, saat menyatakan bahwa memar yang muncul pada bulan Februari disebabkan oleh jabat tangan presiden yang berulang kali.

Mengomentari hal ini, jurnalis Noel Williams menyarankan agar Presiden AS mengganti jabat tangan dengan jenis salam lainnya.

Selain itu, selama pidatonya di Gedung Putih, Trump menghabiskan sebagian besar waktunya dengan melipat tangannya di atas meja, menutupi telapak tangan kanannya dengan tangan kiri, tetapi ketika ia berdiri, alas bedaknya terlihat di kulitnya.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan bulan lalu, Gedung Putih melaporkan bahwa Trump menderita insufisiensi vena kronis, suatu kondisi umum di antara orang-orang seusianya.

"Gedung Putih telah berterus terang mengenai diagnosis Trump, tetapi kadang-kadang mengelak pertanyaan tentang kesehatan presiden ketika ditanya tentang pergelangan kakinya yang bengkak dan tangannya yang terluka," tulis laporan tersebut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Gedung Putih, Senin (18/8/2025) waktu setempat.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Gedung Putih, Senin (18/8/2025) waktu setempat. (X.com/Volodymyr Zelensky)

Baca juga: Militer Israel: Minggu Ini 1 Juta Penduduk Gaza Harus Pergi, Kota akan Diambil Alih 

Riwayat Kesehatan Donald Trump

Donald Trump memang menjadi figur yang tak pernah jauh dari perhatian publik—termasuk soal kesehatannya.

Sosok yang dikenal penuh energi dan kontroversi ini menyimpan riwayat medis yang menarik untuk disimak, terutama karena usianya yang kini menginjak 79 tahun dan ambisinya untuk kembali memimpin negeri.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved