Banjir di Subulussalam
Banjir di Sultan Daulat Mulai Surut, Jalan Nasional Kembali Normal
Arus lalu lintas Aceh-Sumatera Utara via Kota Subulussalam pun kembali normal setelah sempat lumpuh selama belasan jam
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Banjir yang melanda tiga desa di Kota Subulussalam mulai menyurut, Rabu (29/7/2020).
Arus lalu lintas Aceh-Sumatera Utara via Kota Subulussalam pun kembali normal setelah sempat lumpuh selama belasan jam.
Kepala Desa Namo Buaya, Rahmad Sagala yang dikonfirmasi Serambinews.com, mengatakan banjir mulai surut pada Selasa sekitar pukul 23.40 WIB tadi malam.
Kendaraan pun mulai normal setelah terperangkap belasan jam.
“Sudah mulai surut sejak tadi malam tapi sudah jelang dinihari, kendaraan mulai bisa melintas,” kata Rahmad.
• Aparat Desa dan BPBD Aceh Barat Evakuasi Ibu Hamil Ditengah Genangan Banjir
Dikatakan, meski sudah mulai surut namun hingga tadi pagi air masih melimpah ke badan jalan nasional.
Ketinggian air di badan jalan nasional di Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat sekitar 20-30 centimeter.
Meski banjir di badan nasional mulai menyurut namun hingga kini masih dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras terutama petang dan malam hari.
Hujan deras yang kerap melanda Kota Subulussalam selama ini tak jarang memicu bencana alam mulai banjir hingga pohon tumbang dan longsor.
Seperti diberitakan sebelumnya bencana terkini berupa banjir terjadi, Selasa (28/7/2020) melanda tiga desa dan merendam badan jalan nasional.
• Rumah Rusak, Begini Kondisi Korban Puting Beliung di Aceh Utara Menyambut Idul Adha
Akibat banjir yang merendam badan jalan nasional menyebabkan lumpuhnya lalu lintas Aceh-Sumatera Utara via Kota Subulussalam.
Ratusan kendaraan berbagai jenis baik dari Aceh wilayah pantai barat selatan menuju arah medan Sumatera Utara maupun sebaliknya terlibat antrean di lokasi banjir hingga mengular sepanjang tiga kilometer.
Pantauan Serambinews.com di lapangan, banjir terjadi di tiga desa dan merendam empat titik badan jalan nasional. Ketiga desa yang terendam banjir meliputi Singgersing, Namo Buaya dan Danau Teras.