Banjir di Subulussalam

Banjir di Sultan Daulat Mulai Surut, Jalan Nasional Kembali Normal

Arus lalu lintas Aceh-Sumatera Utara via Kota Subulussalam pun kembali normal setelah sempat lumpuh selama belasan jam

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
KONDISI banjir yang merendam badan jalan nasional Aceh-Medan tepatnya Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Selasa (28/7/2020) 

 Selain banjir, cuaca ekstrem ini kerap menimbulkan longsor di lintas Subulussalam-Pakpak Bharat tepatnya kawasan Kedabuhen Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan.

 Kecuali itu,  hujan dan cuaca ekstrem juga tak jarang menumbangkan pohon baik akibat longsor maupun angin kencang sehingga menimpa badan jalan.

 Para pengguna jalan diminta sellau wspada manakala melintas petang dan malam disertai hujan deras karena sewaktu-waktu dapat terjadi longsor atau pohon tumbang

 Iwan, Kepala PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada Serambinews.com mengatakan sejauh ini tidak ada bencana longsor.

 Badan jalan nasional saat ini menurut Iwan hanya terendam banjir dan melumpuhkan lalu lintas Aceh - Sumatera Utara.

 “Untuk longsor sejauh ini masih aman, sekarang yang terjadi bencana banjir merendam badan jalan nasional,” kata Iwan.

 Meski demikian, Iwan menyampaikan imbauan bagi para pengendara yang melintas khususnya kawasan Kedabuhen, Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Adik Bakar Rumah Abang di Aceh Timur, Istri Lari Selamatkan Tiga Anaknya, Ini Kronologi dan Motifnya

 Lokasi ini, salah satu sebaran titik rawan longsor dan pohon tumbang setiap musim penghujan. Sebab di sana terdapat tebing bukit yang labil serta pepohonan hutan lebat.

 Iwan mengatakan pihaknya memang terus stanby untuk mengantisipasi bencana longsor, pohon tumbang termasuk banjir.

 Menurut Iwan, sejauh ini ada sejumlah titik badan jalan rawan longsor di wilayah Subulussalam. Berdasarkan datanya PJN wilayah II lokasi rawan longsor yakni di ruas Subulussalam batas provinsi Sumatera Utara.

 Lokasi itu berada di KM 610-617 Kota Subulussalam sekitar desa Jontor dan Lae Ikan Kecamatan Penanggalan.

 “Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer jalur nasional ini berada di perbatasan Aceh Medan tepatnya Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulusssalam,” terang Iwan

 Kecuali itu, kata Iwan  ada beberapa titik rawan bencana banjir seperti di Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Desa Bulu Sema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, Desa Biskang dan Sosor.

 Jadi, kata Iwan selain rawan banjir, musim penghujan dan cuaca ekstrem, juga memicu bencana lain.

 Iwan pun mengimbau warga Aceh yang melakukan perjalanan  ke Medan Sumatera Utara di lintasan Subulussalam untuk lebih waspada tanah longsor yang kerap terjadi di jalur tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved