Berita Aceh Selatan

Forkopimda Aceh Selatan Sepakat Dalam Waktu Dekat akan Menutup Pos di Perbatasan Subulussalam

Sebagai solusinya penanganan dan Pengawasan Covid-19 akan diperkuat di Tingkat Kecamatan dan Satuan Tugas Gampong.

Penulis: Taufik Zass | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Rapat tindak lanjut penanganan covid 19 sesuai dengan Perpres No 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang berlangsung, Rabu (29/07/2020). 

Sebagai solusinya penanganan dan Pengawasan Covid-19 akan diperkuat di Tingkat Kecamatan dan Satuan Tugas Gampong.

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dan Forkopimda Aceh Selatan sepakat dalam waktu dekat akan menutup pos perbatasan Subulussalam - Aceh Selatan.

Hal itu sesuai hasil rapat tindak lanjut penanganan covid 19 sesuai dengan Perpres No 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang berlangsung, Rabu (29/07/2020).

Sebagai solusinya penanganan dan Pengawasan Covid-19 akan diperkuat di Tingkat Kecamatan dan Satuan Tugas Gampong.

Di Gampong di bawah kendali Muspika dengan melibatkan Gugus Tugas Pos Karantina di Gampong Panjupian yang nanti tetap beroperasinal dalam Penangan Covid-19.

Khususnya bagi Traveller yang tidak patuh dengan Ketentuan Protokol Kesehatan yang di terapkan di tingkat Satgas Penanganan Covid-19 Gampong.

"Di samping itu juga pelaksanaan proses belajar mengajar tatap muka sudah bisa dilaksanakan.

Warga Reaktif di Nagan Raya, 28 Petugas Kesehatan di Puskesmas Alue Bilie Jalani Rapid Test

Hari Ini Puasa Arafah, Ini Bacaan Niat serta Keutamaannya Pahala Berlipat Ganda

MUI Ingatkan Soal Sajadah dan Wudhu, Protokol Kesehatan Sholat Idul Adha, Ini Katanya

Hal ini disampaikan Bupati dalam rapat bersama para Asisten, camat dan kapus serta beberapa kepala Dinas terkait dalam kabupaten Aceh Selatan," kata Kabag Humas Setdakab Aceh Selatan, Drs Ramli Tanjung, Rabu (29/07/2020) malam.

Proses belajar mengajar secara bertatap muka, lanjut Ramli Tanjung per hari dilaksanakan selama 4 jam.

Bila ada murid yang kurang sehat di cek kesehatannya dan diharapkan orang tua juga peduli terhadap anak dan tetap mengikuti protokol kesehatan.

"Untuk mendukung Proses Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) secara Tatap Muka, Bupati Tgk Amran menugaskan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan untuk bekerjasama/berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.

Lalu, Kepala Puskesmas dan Muspika dalam melakukan Pemetaan terhadap Kesiapan Sekolah yang ada dalam Kabupaten Aceh Selatan," ungkapnya.

Kesiapan ini, lanjutnya, meliputi Kesiapan penyediaan masker dan sarana prasaran cuci tangan pakai sabun, ruang UKS dan juga Kesiapan Protokol Kesehatan lainnya.

Proses PKBM Tatap Muka ini, tambahnya, tetap melibatkan Orang tua/Wali Murid dan juga tetap meningkatkan Koordinasi dengan Muspika dan pihak terkait lainnya.

"Sementara untuk ketahanan pangan perlu kita dukung bersama dalam upaya peningkatan produktivitas Pertanian dan Perkebunan serta pelaksanaan Pemulihan Ekonomi bagi Masyarakat yang selama Pandemi Covid-19 sangat berdampak terjadi penurunan tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Ramli Tanjung.

Menurutnya, demikian poin yang disepakati dalam Rapat tindak lanjut pemberlakuan Perpres Nomor 82 tahun 2020 tersebut.

Menyangkut pelaksanaan PKBM secara tatap muka kata Ramli Tanjung direncanakan dimulai taggal 10 Agustus 2020 mendatang.

"Jadi Forkopimda prisipnya setuju Proses Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) dilaksanakan dengan dengan tatap muka karena pelaksanaan proses belajar secara dalam Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring) setelah di evaluasi di nilai tidak efektif.

Memberatkan orang tua murid khususnya yang tidak memiliki android dan juga berdampak negatif bagi anak didik," ungkapnya.

Pelaksanaan PKBM tatap muka ini, tambah Ramli, dilaksanakan mulai strata/tingkat SD sampai dengan SLTA dan juga Perguruan Tinggi dengan ketentuan menggunakan masker dan pembatasan jumlah siswa dalam satu kelas.

"Untuk persiapan protokol kesehatan disediakan pihak sekolah dan kita semua harus peduli, serta setiap bulannya akan dilakukan evaluasi terhadap kemungkinan kemungkinan yang terjadi," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved