Pimpinan Ponpes Ditangkap, Diduga Cabuli 15 Santriwati di Kamar dan Mobil, Padahal Punya 3 Istri
Seorang pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Serang, Banten, JM (52) diduga mencabuli empat santriwatinya
SERAMBINEWS.COM - Seorang pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Serang, Banten, JM (52) diduga mencabuli empat santriwatinya.
Selain itu, ada belasan santriwati lain yang juga diduga menjadi korban tindakan bejat JM.
Kini Satreskrim Polres Serang Kota sudah menangkap tersangka.
"Sudah diamankan, sudah dibawa ke polres untuk melengkapi berkasnya. Dia memang JM, pimpinan ponpes," kata Kasat Reskrim Polres Serang Kota AKP Indra Feradinata saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (29/7/2020).
JM diamankan dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB tanpa ada perlawanan.
Untuk sementara, kata Indra, korban yang sudah mengakui dilecehkan oleh pelaku sebanyak empat orang.
"Modusnya dengan bujuk rayu, dengan kata-kata gitu. Itu untuk sementara karena masih diperiksa juga," ujar Indra.
Perbuatan asusila kepada pelaku dilakukan di sejumlah tempat, yakni di dalam kamar dan mobil pelaku.
JM terancam dikenakan Pasal 81 ayat (1) dan (2) Jo 82 ayat (1) UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI no.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka, sudah ditahan," kata Indra.
Ada 15 santriwati diduga jadi korban
Sementara itu, perwakilan keluarga korban Anton Daeng Harahap mengatakan, JM diduga sudah melecehkan terhadap 15 santrinya.
Namun, hanya empat orang yang berani melaporkan aksi bejat JM.
Kesebelas santri lainnya yang pernah menjadi korban tidak berani melaporkan.
Tapi, mereka sudah mengakui pernah menjadi korban perbuatan asusila JM.
"Pengakuan awalnya tidak mau mengaku dan cerita kepada keluarganya karena malu.
Tapi, ada salah satu anak santriawati berinisial DA berani, akhirnya yang lain berani terbuka," kata Daeng kepada Kompas.com.
Dia menceritakan, JM dalam aksinya selalu menawarkan kemampuan berupa wafak atau jimat dengan doa-doa diberikan kepintaran kepada korbannya.
Namun, syaratnya sebelum mendapatkan wafak agar membayar dengan persetubuhan yang harus dilakukan di dalam kamarnya.
"Modus kiainya ini diiming-imingi dengan wafak wiridan semacam itu.
Setelah itu di situ diajak ke kamar, pembayarannya itu harus dengan syahwat, dipeluk, dicium, disuruh buka pakaian," ujar Daeng.
Agar para korbannya tidak melapor, JM mengancam akan menyantet atau guna-guna dan dikeluarkan dari Ponpes.
"Padahal dia punya istri tiga, bahkan istrinya juga korban.
Dia itu ketua yayasan, enggak pernah ngajar di ponpes, cuma nyariin korban saja," kata Anton. (Kompas.com/Rasyid Ridho)
• BREAKINGNEWS: Pernah Rawat Pasien Reaktif Rapid Test, Puskesmas Alue Bilie Nagan Raya Ditutup 4 Hari
• Marc Marquez Masih Bisa Juara Dunia MotoGP 2020 Meski Masih Nol Poin, Ini Skenarionya
• Tangis Siswi SMA Dihamili Pemuka Gereja, Berulangkali Disetubuhi, Dijanjikan Bakal Dibiayai Kuliah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pimpinan Ponpes Ditangkap, Diduga Cabuli 15 Santriwati di Kamar dan Mobil "