Shalat Idul Adha Tetap di Baitul Amal
Pelaksanaan shalat hari raya Idul Adha atau Ied bagi warga Desa Paya Meudru, dan Desa Buket Guru Kecamatan Paya Bakong
* Atap Masjid Rusak Diterjang Puting Beliung
LHOKSUKON – Pelaksanaan shalat hari raya Idul Adha atau Ied bagi warga Desa Paya Meudru, dan Desa Buket Guru Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara direncanakan tetap dilaksanakan di Masjid Baitul Amal Kemukiman Pirak, Jumat (31/7/2020) besok. Padahal, atap masjid tersebut rusak parah usai diterpa angin puting beliung, pada Selasa (28/7/2020) sore.
Seperti diketahui, hujan deras yang disertai petir mengguyur kawasan Aceh Utara dan Lhokseumawe pada Selasa (28/7) sore. Saat guyuran hujan, tiba-tiba terjadi angin puting beliung yang menghantam enam rumah warga, satu taman kanak-kanak (TK) Bungong Meulu, dan kubah Masjid Baitul Amal. Eksesnya lantai masjid menjadi basah ketika hujan, karena kubah sudah terbuka.
“Nanti malam akan kita umumkan lagi, bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha tetap dilaksanakan di Masjid Baitul Amal jika tidak hujan. Namun, jika hujan akan dilaksanakan di meunasah masing-masing,” ungkap Imum Besar Masjid Baitul Amal, Tgk Nurdin kepada Serambi, Rabu (29/7/2020).
Pengurus Masjid, kata Tgk Nurdin, sudah mengundang khatib yang akan mengisi Khutbah yaitu Tgk Muhammad Amin dari pengurus Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kecamatan Matangkuli. “Belum sempat diperbaiki, kemungkinan setelah lebaran. Selain itu, arus listrik sepertinya belum juga normal ke lokasi tersebut,” ujar Tgk Nurdin.
Ditambahkan, masjid berukuran 26x24 meter itu mampu menampung ratusan jamaah dan memang biasanya pelaksanaan Shalat Ied selalu ramai diikuti jamaah dari dua desa ini. “Begitu juga dengan Shalat Jumat juga akan dilaksanakan di masjid tersebut, meskipun kondisi demikian. Mudah-mudahan tidak hujan nantinya,” kata Tgk Nurdin.
Sementara itu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Paya Bakong, A Syarifuddin kepada Serambi, menyebutkan, enam unit rumah yang rusak adalah Muhammad, Khadijah, Razali, Zakaria Ilyas, Samsul Bahri, dan M Husen Puteh. Dari enam KK tersebut, dua diantaranya mengalami rusak parah yaitu, Khadijah dan Muhammad.
“Tadi malam, setelah kejadian warga langsung mendirikan teratak sebagai tempat berteduh bagi korban dan membangun dapur umum. Karena mereka tak bisa tinggal di rumahnya,” kata Syarifuddin. Para korban juga harus mengungsi ke rumah tetangga dan saudaranya. Namun, sekarang warga sudah mulai pulang untuk memperbaiki kembali rumahnya.
Data dan Salurkan Bantuan
Setelah mendapat informasi, Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf pada Rabu (29/7/2020) langsung mendatangi lokasi kejadian untuk menyalurkan bantuan masa panik kepada korban. Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Amir Hamzah juga turun ke lokasi untuk mendata dan menghitung kerugian yang ditimbulkan.
“Memang benar ada delapan bangunan yang rusak, enam rumah, kemudian TK dan kubah masjid. Selain melakukan pendataan rumah rusak, kemudian juga menghitung kerugian terhadap bangunan yang rusak untuk kita usulkan ke BPBA agar korban nantinya bisa mendapatkan bantuan material,” ujar Amir Hamzah.(jaf)