Update Corona di Aceh Tamiang
Tinjau Ruang IGD Sementara, Mursil Sarankan Tenda Dilengkapi Kipas Angin
Dia pun kemudian menyarankan Dedy Syah melengkapi tenda sepanjang 12 meter itu dengan kipas angin.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Bupati Aceh Tamiang Mursil meninjau Ruang IGD Sementara RSUD Aceh Tamiang yang didirikan menggunakan tenda milik BPBD, Jumat (31/7/2020).
Peninjauan ini dilakukan Mursil seorang diri seusai melaksanakan shalat Idul Adha.
Dengan mengemudikan sendiri mobil dinas BL 1 U, Mursil yang disambut Direktur RSUD Aceh Tamiang Dedy Syah langsung meninjau secara detail kelayakan tenda yang didirikan di halaman rumah sakit.
“Ini apa tidak terlalu panas, kalau begini kasihan tenaga medis yang bertugas di sini,” kata Mursil ketika berada di dalam tenda.
Dia pun kemudian menyarankan Dedy Syah melengkapi tenda sepanjang 12 meter itu dengan kipas angin.
Selebihnya Mursil mengingatkan Dedy agar terus memantau pelayanan di Ruang IGD agar tidak terjadi kendala ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Menyahuti masukan itu, Dedy langsung berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk memasang tiga kipas angin.
Sempat dijelaskannya ketiadaan pendingin ruangan di tenda itu sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
Ruang IGD RSUD Aceh Tamiang terhitung sejak Kamis (30/7/2020) dialihkan sementara ke sebuah tenda yang didirikan di depan Poliklinik rumah sakit tersebut.
Kebijakan ini dilakukan untuk sterilisasi seluruh ruangan di IGD pasca-ditemukannya kasus positif Covid-19 terhadap belasan tenaga medis.
“Kami luruskan tidak ada penutupan rumah sakit. Yang kami lakukan hanya peralihan sementara pelayanan IGD ke tenda darurat,” kata Dedy.
Seusai memberi masukan untuk kelayakan tenda itu, Mursil menyempatkan diri melihat kondisi rumah sakit dan menjenguk pasien yang sedang dirawat.
Salah satu pasien yang dikunjungi merupakan Muhammad Bahrul (43), pengendara sepeda motor yang menabrak pintu bus yang parkir di depan Masjid Syuhada, Karangbaru pada 28 Juli.
Kecelakaan itu menyebabkan korban mengalami luka parah di wajah dan harus menjalani operasi di bagian mulut.
“Tetap semangat ya, semua pasti ada hikmahnya, apalagi kejadiannya habis melaksanakan shalat Zuhur,” kata Mursil saat berada di Ruang Cut Meutia.(*)