Berita Lhokseumawe
Sudah Empat Bulan, Tempat Isolasi di Lhokseumawe Belum Ada yang Tempati, Ada 42 Flat
Walaupun di Kota Lhokseumawe sempat tercatat puluhan orang yang berstatus ODP dan seribu lebih yang ditetapkan sebagai traveler.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
Walaupun di Kota Lhokseumawe sempat tercatat puluhan orang yang berstatus ODP dan seribu lebih yang ditetapkan sebagai traveler.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dalam upaya antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19, Pemerintah Kota Lhokseumawe pada awal April 2020 atau sekitar empat bulan lalu telah menyediakan tempat isolasi.
Baik itu bagi warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun bagi warganya yang baru pulang dari luar negeri dan dari daerah zona merah, tapi tidak berstatus ODP atau yang disebut sebagai traveler.
Lokasinya yakni di gedung Rusunawa Desa Ulee Jalan, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.
Fasilitasnya, ada 42 flat dan satu flat ada dua kamar yang dilengkapi kamar mandi hingga dapur.
Namun sampai dengan Jumat (31/7/2020) atau sudah empat bulan, belum ada satu pun yang menempati tempat isolasi tersebut.
Walaupun di Kota Lhokseumawe sempat tercatat puluhan orang yang berstatus ODP dan seribu lebih yang ditetapkan sebagai traveler.
• Cek Cuaca di Sini, Hari Kedua Idul Adha, Sebagian Aceh Diprediksi Dilanda Hujan
• Kenali, 5 Cara Siasati Makanan Kolesterol Tinggi di Hari Raya Idul Adha
• Warga Aceh Barat Laksanakan Kurban dalam Genangan Banjir
Juru Bicara Gugus Tugas Penggulangan Covid-19 Kota Lhokseumawe, dr Said Alam Zulfikar, barusan, membenarkan, sampai saat ini masih tetap belum ada warga yang menempati tempat isolasi tersebut.
Dijelaskan dr Said, dasarnya tempat isolasi tersebut disediakan bukan hanya untuk warga yang berstatus ODP saja.
Tapi juga bagi warga yang baru pulang dari perantauan, walau statusnya bukan ODP.
"Misalnya ada perantau yang baru pulang.
Tidak ada tempat isolasi mandiri di rumah dan faktor lainnya yang menyebabkan dirinya tidak bisa mengisolasi mandiri di rumahnya, maka boleh menempati tempat isolasi yang kita sediakan selama 14 hari.
Bahkan kebutuhan sembakonya akan kita pasok dan juga adanya penjaga," ujarnya.
Namun sampai saat ini belum ada juga warga yang mau mendapati tempat isolasi tersebut.
"Mereka semuanya memilih isolasi mandiri di rumah saja," paparnya.(*)