Tim Medis Lacak Warga yang Pernah Interaksi dengan Pasien Covid-19

Tim medis dari enam kecamatan di Bireuen di bawah koordinasi tim gugus tugas pencegahan Covid-19 setempat sejak dua hari lalu

Editor: hasyim
FOTO HUMAS SETDA ACEH
Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, didampingi Wadir RSUZA berdialog dengan dokter ahli saat membesuk pasien Covid-19, melalui layar monitor di Ruangan RICU-RSUZA, Banda Aceh, Rabu (22/7/2020) 

BIREUEN - Tim medis dari enam kecamatan di Bireuen di bawah koordinasi tim gugus tugas pencegahan Covid-19 setempat sejak dua hari lalu terus melacak dan mendata orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien yang positif terinfeksi Covid-19 berdasarkan hasil tes swab. Hal itu disampaikan Kadiskes Bireuen, dr Irwan A Gani, kepada Serambi, Minggu (2/8/2020) tentang langkah yang dilakukan pihaknya karena sudah ada 22 warga kabupaten itu yang dinyatakan positif Corona.

Tim medis yang sedang melakukan pelacakan dan pendataan itu berasal dari Puskesmas Samalanga, Simpang Mamplam, Jeumpa, Kota Juang, Peusangan, dan Puskesmas Kutablang.

Kegiatan itu dilakukan oleh puskesmas-puskesmas tersebut karena pasien yang positif Covid-19 berada di enam kecamatan dimaksud.

Setelah didata, menurut Irwan, orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien Covid-19 akan dites swab-nya. Tujuannya, untuk memastikan apakah mereka terinfeksi virus Corona atau tidak. Selain itu, tambah Kadiskes, pelacakan dan pendataan itu juga bagian dari upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. "Sebab, penyebaran Covid-19 di Bireuen terus meluas dari satu kecamatan menjadi enam kecamatan," ujarnya.

"Tim Gugus Tugas maupun tim medis tidak boleh menginformasikan orang yang sudah positif berasal dari satu atau kecamatan mana. Tapi, kita berharap kepedulian dari masyarakat untuk sama-sama melakukan pencegahan dan tidak menyebarkan informasi identitas warga yang positif Covid-19," timpal dr Irwan. Sedangkan tim medis puskesmas lain, tambahnya, terus melakukan edukasi dan sosialisasi pencegahan virus Corona kepada masyarakat di wilayah kerja masing masing.

Alat pembawa spesimen habis

Kadiskes Bireuen juga mengungkapkan, pihaknya mulai khawatir alat pembawa sampel virus untuk diuji ke laboratorium di Banda Aceh, sudah kosong. “Kalau alat pelindung diri (APD) masih memadai, tapi viral transport medium (VTM) atau media pembawa sampel virus untuk pengujian Covid-19 sudah kosong," ujarnya.

Menurut Irwan, alat tersebut berbentuk jarum yang ukurannya lebih besar dari jarum suntik yang memiliki fungsi khusus sebagai media pembawa spesimen lendir hidung dan tenggorokan pasien yang akan dites swab ke laboratorium.

Dikatakan, pihaknya sudah melaporkan kekurangan alat tersebut ke pimpinan daerah dan dinas terkait di provinsi agar dapat segera dicarikan solusinya. Sehingga, proses untuk pelaksanaan tes swab terhadap orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien covid-19 dapat berjalan lancar. “Begitu selesai diswab bisa langsung dibawa ke Banda Aceh,” ujarnya. Kadiskes menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil tes swab terhadap enam warga Bireuen yang sampelnya sudah dikirim ke Banda Aceh. “Mudah-mudahan hasilnya negatif,” pungkas dr Irwan. (yus)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved