Berita Lhokseumawe

Winni, Relawan ACT Cantik Asal Aceh Utara, Berbagi Suka Duka Bersama Pengungsi Rohingya

Entah sudah berapa banyak rombongan pengungsi Muslim Rohingya tiba di Aceh, khusus kawasan Kebupaten Aceh Utara. Mereka di Myanmar...

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/ZAKI MUBARAK
Winni Kamisna Alwasly. 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe  

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Entah sudah berapa banyak rombongan pengungsi Muslim Rohingya tiba di Aceh, khusus kawasan Kebupaten Aceh Utara. Mereka di Myanmar, terutama negara bagian Rakhine didera krisis kemanusiaan berkepanjangan.

Sejak sepekan terakhir, saat dirinya tiba di Gedung Balai Latihan Kerja, sebagai kamp bekas untuk penampungan 99 pengungsi Rohingya, di Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Winni Kamisna Alwasly, seorang relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang cantik ini banyak berbagi kisah selama menjadi relawan kemanusian.

Dirinya melihat langsung penderitaan etnis Rohingya yang selama ini menjadi target persekusi.

"Sepanjang hari bantuan untuk pengungsi terus berdatangan ke kamp ini, rasa lelah tampak di mata para pengungsi yang baru saja datang," ucap Relawan ACT, Winni anggota organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT)  melalui pernyataan tertulis yang diterima Serambinews.com, Senin (3/8/2020).

Bagaimana tidak, Winni menuturkan para pengungsi tersebut para pengungsi Rohingya tersebut juga banyak dari kalangan anak-anak.

Satlantas Bagikan Masker Saat Operasi Patuh Seulawah di Lhokseumawe

Remaja India Buat Aplikasi Dodo Drop Setelah Dilarang Aplikasi China, Bisa Tanpa Internet

Sempat Diisolasi di Rumah, Pemuda Terpapar Corona Dijemput Satgas Covid-19 Pidie

"Dari kampung halaman mereka di Rakhine, para pengungsi mempertahruhkan nasib mereka yang terombang-ambing berbulan-bulan di tengah laut, sehingga terdampar di pantai Aceh Utara,” tutur Winni.

Sungguh kasihan anak-anak, dan bahkan diantara mereka ada bayi. Bayangkan, bayi tersebut harus ikut dalam kapal mesin yang penuh dengan puluhan warga imigran lainnya.

Winni Kamisna Alwasly, seorang relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) cantik ini banyak berbagi kisah selama menjadi relawan kemanusian.

Berbagai kesulitan baik suka dan duka saat berbagi dalam menangani pengungsi Rohingya di Aceh, khususnya di Kota Lhoksemawe dan Aceh Utara.

Dara cantik kelahiran Desa Masjid Teupin Punti, pada 4 Februari 1998, Aceh Utara adalah anak dari pasangan Tgk Wasly dan Nurmiati.

Ia merupakan alumni santri Pesantren Modern Misbahul Ulum tahun 2016, dan saat ini sedang kuliah di jurusan Kebidanan semester 8 di Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua, Sumatera Utara.

Tak hanya disitu, ia juga pernah mengukir beberapa prestasi saat masih dibangku MTS dan MAS, seperti Juara 2 tingkat MTS Tahun 2011, Juara 3 Berpuisi Tahun 2013, dan Juara 2 debat Bahasa Arab Tahun 2014.

Kenali Penyebab Tumbuhnya Jerawat di Dahi dan Cara Mengatasinya

Selain itu dirinya juga hobi membaca dan senang dengan olahraga. Ia juga bercita-cita ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk orang banyak.

“Pengalaman yang paling tersentuh dalam hidup saya adalah manjadi seorang relawan,” katanya.

Winni menjelaskan tujuannya menjadi relawan yaitu untuk membentuk sebuah kepribadian yang lebih baik dengan belajar bersosialisasi dengan orang lain.

“Ada banyak nilai positif yang bisa saya dapatkan dari kegiatan ini, karena bahagia bukan hanya tentang uang dalam artian kita adalah orang yang bekerja dengan suka rela tanpa mengharapkan imbalan terumata mengharapkan gaji,” ucapnya.

Ketika dirinya bergabung kedalam tim relawan banyak menemukan teman-teman yang sangat baik dan mengajarkannya untuk selalu berbuat baik tanpa mengaharapkan imbalan.

Selain dari pada itu, sambungnya saya juga dapat mempeluas pergaulan yaitu dengan berkenalan orang-orang dari berbagai daerah yang berbeda.

“Dengan menjadi relawan saya bisa menjadi pribadi yang lebih paham situasi lapangan, dan tidak mudah mengutuk keadaan. Karena menjadi relawan itu adalah sebuah kerelaan, kita tidak dipaksa untuk ini dan itu akan tetapi dengan demikian kita bisa mengenal diri kita sendiri, seperti apa sikap kita disaat dihadapkan pada masalah-masalah yang ada di depan mata,” jelasnya.

Kasus Virus Corona Bireuen Bertambah Satu Orang, Pasien Sembuh Juga Satu Orang

Selain itu, lanjutnya dengan terjun sendiri kelapangan kita juga jadi lebih tahu seperti apa lingkungan sekitar kita, serta belajar menjadi lebih bertanggung jawab dengan tugas-tugas untuk saling peduli dengan lingkungan sekitar.

“Salah satunya seperti saat ini saya selalu berbaur dengan imigran Rohingngya baik wanita Dewasa atau anak-anak Rohingya. Selain itu saya juga bisa mengajarkan hal yang bermanfaat untuk orang lain, serta menghibur, dan membuat anak-anak atau korban bencana lainya bisa tersenyum bahagia,” kisah Winni.

Winni juga berpesan teruslah berbuat baik meski melelahkan, karena lelah itu akan hilang sedangkan pahala akan tetap ada.

“Saya selalu bersyukur dengan segala sesuatu yang saya miliki. Karena bagi saya tempat ternyaman adalah sebuah kebahagiaan dalam hidup, yang membutuhkan kerja keras dan pikiran yang maju,” pungkasnya. (*)

Kadistan Aceh Utara, Siap Bantu Mantan Napiter Kebangkan Pepaya California dan Tanaman Porang

Pria Ini Keluarkan Jurus Silat Ketika Sapi Kurban Hendak Seruduk Tubuhnya, Videonya Viral

Dampak Virus Corona, Tes SKB 525 CPNS Pidie Dilaksanakan di Banda Aceh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved