2 Kasus Pelecehan Seksual Bermodus Penelitian, Gilang 'Bungkus Jarik' dan Dosen BA 'Swinger'
Belum rampung kasus Gilang 'bungkus-membungkus jarik' di Surabaya, publik dibuat heboh dengan kasus baru pelecehan seksual dosen di Yogyakarta.
2. Riset Bungkus Kain Jarik
Pernah diberitakan Tribunnews.com juga, viral di media sosial cuitan soal dugaan penyimpangan seksual yang dilakukan oleh sosok Gilang.
Gilang diduga memiliki penyimpangan 'fetish kain jarik'.
Setelah cuitan itu viral, ternyata ada banyak korban yang menjadi sasaran Gilang.
Fetish tersebut membuat sosok Gilangmeminta korban membungkus dirinya menggunakan kain jarik.
Lalu setelah dibungkus, korban masih diminta untuk menali diri seperti seorang mayat.
Setelahnya, Gilang meminta agar korban mengirimi foto dan video korban sudah terbungkus kain.
Cuitan ini dibagikan oleh pemilik akun Twitter @m_fikris pada Rabu (29/7/2020).
Akun @m_fikris membeberkan bagaimana runtutan Gilang memperdaya korban agar mau menuruti fetishnya.
Kini, cuitannya telah diretweet sebanyak 52 ribu kali dan disukai 79 ribu kali warganet di jagat maya.
Saat dikonfirmasi, sosok F yang menjadi korban membenarkan kejadian yang ia alami.
F menjelaskan, ia mengenal Gilang melalui sosial media Instagram pada 2019 lalu.
Setelahnya, pada Jumat (24/7/2020), G mulai menghubunginya untuk melakukan riset palsu.
Riset palsu itu pun diakui oleh F berlangsung selama lima hari sampai Selasa (28/7/2020).
Meski kaget dan tak menyangka mengalami pelecehan seksual, F mengaku berani untuk 'speak up'.
"Pertama takut banyak korban lagi, soalnya saya liat di Instagram-nya banyak banget teman-teman yang follow dia."
"Kedua dia nggak ada itikad baik buat bales Whatsapp saya setelah ketauan kalau itu bukan riset," ujar F kepada Tribunnews, Kamis (30/7/2020).
Cerita Lengkap
Awalnya, Gilang mengikuti akun Instagram @m_fikris setahun yang lalu.
Lalu secara tiba-tiba, Gilang menghubungi akun @m_fikris pada Jumat (24/7/2020) lalu.
Perkenalan pun terjadi dan Gilang mengakui dirinya Mahasiswa Unair Surabaya, angkatan 2015.
Setelah itu, ia meminta bantuan akun @m_fikris untuk riset proyek tulisan yang ia buat.
Akhirnya, percakapan berlanjut ke WhatsApp setelah akun @m_fikris berkenan memberikan nomornya.
"Lanjut di wa, dia njelasin maksud minta no WAku sebelumnya yakni untuk riset dia. Dia bilang sedang ngadain riset tentang bungkus-membungkus.
Waktu gw nanya maksudnya apa pasti dialihin gitu lah, kek jangan nanya-nanya dulu, nanti juga bakal tau dsb," tulis akun @m_fikris.
Gilang menjelaskan, alasan dirinya melakukan 'bungkus-membungkus' agar korban merasa tertekan kemudian mengeluarkan emosinya.
Sempat meragukan, namun akhirnya akun @m_fikris berkenan membantu korban setelah sosok Gilang memohon kepadanya.
"Karena gw kasian yaa dia bilang juga karena udah semester 10. Trus katane tenggat waktunya udah mepet. Ampe bilang mau memohon gitu di kaki gw wkkwwk. Ya udah gw mau bantuin dia," ujarnya.
Karena merasa perlu orang untuk membantunya, akun @m_fikris meminta bantuan temannya.
Namun, yang membuat curiga, akun @m_fikris tidak boleh menyebarkan informasi soal risetnya kepada orang lain.
Singkat cerita, akhirnya akun @m_fikris mengirim foto dan video dirinya melakukan 'bungkus-membungkus' bersama temannya kepada Gilang.
Setelah dikirim, Gilang terus menyuruh agar mengulang rekaman bahkan memaksa teman korban untuk terus melakukan.
"Dia juga lg nelfon temen gw (buat ngeyakini temen gw lanjut). Gw marah lah di situ, gw bilang penelitian macem apa maksa2 subjek penelitiannya.
Gak fair klo punya penyakit malah buat neken orang bertindak semena-mena," ujarnya.
Setelah mengetahui ada sesuatu yang janggal, akhirnya akun @m_fikris memberitahu temannya.
Sontak, ia mengaku kaget lantaran baru mengetahui dirinya menjadi korban dari predator Gilang yang mempunyai 'fetish kain jarik'.
Setelah tertangkap basah melakukan penyimpangan seksual, teman akun @m_fikris pun menduga ada banyak korban fetish Gilang.
Namun, saat memberitahu 'fetish kain jarik' kepada Gilang, sosoknya tiba-tiba tidak membalas pesan.
Akhirnya, akun @m_fikris pun berani menuliskan ceritanya di Twitter agar tidak ada lagi korban seperti dirinya.
Hingga Kamis (30/7/2020), cuitan akun @m_fikris menjadi viral di jagat maya.
Bahkan nama 'Gilang' dan 'Bungkus' menjadi trending topik di Twitter.
Sebanyak lebih dari 24 ribu orang membicarakan nama Gilang dan lebih dari 15 ribu orang membicarakan 'Bungkus'.

Sebuah utas yang menceritakan penyimpangan seksual dari lelaki bernama 'Gilang' viral di jagat maya. (twitter.com)
Menurut F, setelah cuitannya menjadi viral, ada banyak korban predator Gilang yang menghubunginya.
Bahkan, menurutnya korban dari Gilang ini mencapai lebih dari dua puluhan orang.
Kini, dirinya pun merasa sedikit trauma dan ingin agar kasus yang menimpa dirinya dan korban lain segera ditindaklanjuti.
Sanksi Tegas Unair
Gilang menggunakan modus penelitian tugas akhir untuk memenuhi hasrat seksualnya.
Akibatnya, ia terancam sanksi disipilin hingga ancaman drop out dari Unair.
Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo mengatakan, jajaran dekan FIB telah melaksanakan sidang komisi etik menindaklanjuti temuan ini.
Suko Widodo juga membenarkan bahwa pelaku adalah mahasiswa Unair.
"Dengan banyaknya cuitan yg muncul kemudian para dekanat dan komisi etik mahasiswa di FIB itu membuat pernyataan" kata Suko Widodo, dikutip dari YouTube Harian Surya, Kamis (30/7/2020).
"Intinya mahasiswa itu benar ada catatannya, dia semester 10," ucapnya.
Terkait kasus yang tengah ramai ini, Suko menyebut, selama ini tidak ada laporan masuk mengenai kejahatan seksual yang dilakukan Gilang.
Meski demikian, informasi yang beredar di media sosial diketahui kasus ini sudah terjadi sejak lama.

Nama Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ramai diperbincangkan di media sosial setelah ada salah satu mahasiswanya yang melakukan fetish kain jarik atau pelecehan seksual. (Kolase twitter.com/m_fikris dan instagram/exploreunair)
"Pihak FIB baru tahu juga dari informasi di medsos," terang Suko.
Atas dasar informasi itu, lanjut Suko, pihak fakultas melakukan pelacakan.
Ia menegaskan, apabila benar adanya maka FIB akan mengambil tindakan dan menyerahkan kepada yang berwenang proses hukumnya.
Bahkan, Suko juga tegas menyatakan, tak akan melindungi terduga pelaku.
"Jadi sikap FIB tegas, tidak akan melindungi perbuatan bersalah," tegas Suko Widodo.
Sementara, pihak fakultas juga sudah menghubungi Gilang, namun tidak bisa sampai saat ini.
Suko menambahkan, mahasiswa itu pun bukan berasal dari Surabaya.
"Oknum tidak bisa dihubungi. Orang tuanya juga tidak bisa dihubungi," ujar Suko.
"Dia anak luar Surabaya, tapi kos di Surabaya," sambungnya.
Terkait tindakan akademis, mahasiswa semester 10 tersebut bisa saja terkena pendisiplinan dari pihak Unair.
Jika ada hal yang sampai ke ranah pidana, maka terduga pelaku akan dikeluarkan alias drop out (DO) dari kampus.
"Pasti (ada pendisiplinan). Kalau nanti diverifikasi benar ada tindakan tegas," ujarnya.
"Bahkan ada tindakan maksimal, bisa dipecat (DO). Tentu kita masih lacak, diverifikasi," jelas Suko.
Untuk korban, Suko mengatakan, sekarang ini dewan etik Unair mengumpulkan fakta dan keterangannya.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Daryono, Maliana,Indah Aprilin) (TribunJateng/Like Ardila) (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2 Kasus Pelecehan Seksual Berkedok Riset, Gilang 'Bungkus Jarik' dan Dosen BA 'Swinger'