Aceh Besar Lawan Covid 19

Aceh Besar Perketat Protokol Kesehatan, Razia Keramaian Segera Diberlakukan

Selain itu, pihaknya juga akan memanggil kepala desa, agar upaya pemutusan mata rantai penyebaran ini juga dilakukan di tingkat Gampong.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
For. Serambinews.com
Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali. 

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Seiring semakin meningkatnya jumlah orang terindikasi posisi Covid19 di Aceh, Pemkab Aceh Besar pun akan terus meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan di kabupaten tersebut.

Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali mengatakan, jumlah orang yang positif Covid-19 di Aceh terus bertambah dalam beberapa hari terakhir ini. Bahkan di wilayah Aceh Besar jumlahnya sudah 30-an lebih.

Untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus tersebut, kata Bupati, Pemkab Aceh Besar akan meningkatkan penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat.

Pihaknya, kata Mawardi Ali, akan mengharuskan masyarakat memakai masker, memeriksa suhu tubuh, hingga mencuci tangan kemana pun mereka akan pergi nanti.

Bahkan, untuk memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan benar, Pemkab Aceh Besar akan melakukan razia di tempat keramaian atau tempat umum.

Lonjakan Kasus Corona, Ketua IDI Pidie: Antisipasi Pandemi Covid-19 Bukan dengan Vaksin

Ini Empat Jaksa Penuntut Umum yang Akan Tangani Perkara Proyek Fiktif DPUPR Kota Subulussalam

"Kita akan perketat protokol kesehatan, bahkan kami akan melakukan razia bersama Forkopimda," ujar Ketua PMI Aceh ini.

Meskipun sebelumnya beberapa kegiatan sudah sempat diizinkan di Aceh Besar, namun dengan bertambahnya jumlah orang positif, Pemkab Aceh Besar kembali melarang dilaksanakan kegiatan, khususnya yang mengumpulkan massa atau orang banyak.

Selain itu, pihaknya juga akan memanggil kepala desa, agar upaya pemutusan mata rantai penyebaran ini juga dilakukan di tingkat Gampong.

Termasuk akan melibatkan ulama dalam sosialisasi kepada masyarakat.

Katanya, saat masih banyak masyarakat, termasuk di Aceh Besar yang belum percaya Covid-19. Padahal, katanya, virus tersebut nyata ada, bahkan sudah mengganggu tatanan hidup secara global.

"Makanya kepada keuchik juga kita minta, kalau ada yang merebut jenazah pasien Covid, maka jangan diterima di desa," tandas Mawardi Ali. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved