Lifestyle

Begini Cara Orangtua Mendamaikan Anak-anaknya Jika Sering Tak Akur

"Itu normal, setiap hubungan manusia memiliki konflik karena itu adalah dua individu dengan kebutuhan yang berbeda,” kata Laura Markham

Editor: Nur Nihayati
Shutterstock
Ilustrasi Anak 

"Itu normal, setiap hubungan manusia memiliki konflik karena itu adalah dua individu dengan kebutuhan yang berbeda,” kata Laura Markham

SERAMBINEWS.COM - Ada saja masalah jika anak masih kecil yang berebut ini itu.

Meskipun sang ibu telah berupaya menyediakan barang dengan jumlah sama per anak tapi ada saja yang masalah.

Kakak Beradik Tak Selamanya Akur, orang tua kadang jadi bingung.

Begini Cara Orangtua Mendamaikan Anak yang Berkelahi

Kakak beradik tak selamanya akur. Ada kalanya keduanya berselisih karena berebut barang, merasa tak diperlakukan dengan adil, atau hanya berebut tempat di pangkuan ibu.

Hal ini sangatlah wajar mengingat kakak dan adik kandung pun memiliki karakter yang berbeda.

"Itu normal, setiap hubungan manusia memiliki konflik karena itu adalah dua individu dengan kebutuhan yang berbeda,” kata Laura Markham, Ph.D., seorang psikolog yang berbasis di Manhattan dan penulis “Peaceful Parent, Happy Siblings.”

Tetapi fakta bahwa konflik saudara adalah normal bukan berarti kita sebagai orangtua akan terus berpura-pura tidak mendengarkan anak-anak yang berteriak satu sama lain.

Ada langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk mencegah konflik sebelum itu terjadi, bahkan membantu anak-anak menyelesaikan perselisihan sendiri.

1. Persiapkan anak untuk kedatangan saudara baru

Jika Anda sedang menanti kelahiran si anak nomor dua atau tiga, ada baiknya untuk berbicara dengan anak tertua tentang saudara kandung yang akan lahir.

Cara kita berbicara tentang adik yang akan lahir dapat membantu si kakak memiliki hubungan lebih kuat dan lebih mencintai saudara-saudaranya.

Ajak si kakak membicarakan calon adiknya dalam cara yang paling sederhana. Misalnya berandai-andai sedang apa ya si adik di dalam sana? Atau, apa ya makanan kesukaannya nanti?

“Bicarakan bayi sebagai orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan," saran Holly Recchia, Ph.D., seorang psikolog di Concordia University di Montreal yang mempelajari bagaimana hubungan membentuk perkembangan sosial dan moral anak-anak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved