Lifestyle

Bisakah Air Panas Bunuh Bakteri Penyebab "Pilek" Pada Organ Intim? Begini Penjelasan Ahli

nanah yang keluar dari organ genital biasanya akan menimbulkan bercak salah satunya di celana dalam dan ini bisa menjadi bagian dari diagnosis dokter.

Editor: Zaenal
Serambi Indonesia
FOTO ILUSTRASI TAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN BERITA - Lokasi wisata air panas di Lokop Aceh Timur. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Bakteri Neisseria Gonorrhoeae penyebab pilek pada alat kelamin luar atau Genore (GO) bisa mati ketika terkena suhu di atas 39 derajat Celcius.

"Kuman GO tidak tahan panas, di atas suhu 39 derajat Celcius kumannya mati, memang mandi air panas suhu kurang lebih 40 derajat," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin Anthony Handoko dalam virtual media briefing "Gonore (GO): Mungkinkah 'pilek' pada alat kelamin sembuh?", Rabu (5/8/2020).

Selain suhu, bakteri yang biasanya berpasangan ini juga tak tahan dengan udara bebas dan kering serta lokasi selain selaput lendir yang menjadi tempatnya hidup.

Namun, bila seseorang tak sengaja tangannya terkena nanah akibat bakteri penyebab GO lalu melakukan kontak seksual dengan pasangannya, dia berisiko menularkan bakteri pada pasangannya itu.

"Kalau melakukan masturbasi, walaupun nanahnya menempel di tangan, tidak kena GO di tangan, tangan tidak ada selaput lendir. Kecuali dia melakukan masturbasi, tangan kena nanah lalu dia stimulasi vagina pasangan (menggunakan tangannya), kemungkinan menular, bisa, tangan sebagai carrier," papar Anthony.

Neisseria Gonorrhoeae bisa merusak selaput lendir, saluran kemih, tenggorokan (melakukan kontak seksual oral), saluran reproduksi hingga saluran dubur.

Bakteri ini memiliki masa inkubasi singkat yakni 2-5 hari.

Ratu Boga Indonesia Pensiun dari Dunia Kuliner, Sisca Soewitomo: Saatnya Gantung Panci

Nama Asli Dorce Gamalama Adalah Dedi Yuliardi Ashadi, Operasi Ganti Kelamin hingga Naik Haji

Kelamin Pria Ini Tegang Selama Berjam-jam, Disebut Gejala Baru Virus Corona, Darah di Penis Disedot

Gonore (GO) menular dari orang ke orang ketika melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka, baik secara vaginal maupun anal.

"Kontak itu tidak selalu harus penetrasi, saat Anda melakukan kontak seksual misalnya menempel (antar organ intim) tidak ada penetrasi penis ke vagina, saat penis keluarkan nanah, bisa (menularkan bakteri ke pasangan)," kata Anthony.

Anthony yang juga CEO Klinik Pramudia itu mengatakan, tanda atau gejala yang bisa dikenali yakni keluarnya nanah dari organ genital dan muncul rasa sakit saat berkemih.

Gejala ini biasanya lebih sering dialami pria ketimbang wanita.

"GO bergejala hanya pada laki-laki, karena secara anatomis laki-laki punya saluran kemih lebih panjang dari kandung kemih sampai penis.

Kuman GO akan merusak selaput lendir di saluran itu, akibatnya memungkinkan keluarnya nanah dan itu terlihat. Pada wanita saluran kemih sangat pendek, gejala tidak terlalu nyata," kata dia.

"Keluar nanah, seperti ingus makanya disebut pilek. warnanya putih kehijauan. Akibat nanah, saluran (kemih) tersebut menjadi mampet, saat berkemih ada dorongan air seni, (sehingga) saat kencing rasanya sakit.

Ujung penisnya atau lubang kemih akan lebih merah dan bengkak," sambung Anthony.

Sudan Segera Sahkan Larangan Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Hemat! Pria Ini Hanya Butuh Rp100 Ribu untuk Makan Setahun, Simak Gaya Hidupnya

Sanger, Kopi Saling Ngerti Khas Aceh

Lebih lanjut, nanah yang keluar dari organ genital biasanya akan menimbulkan bercak salah satunya di celana dalam dan ini bisa menjadi bagian dari diagnosis dokter.

Bercak bisa berwarna putih kekuningan hingga cokelat karena ada bekas darah di sana.

Selain pemeriksaan klinis, diagnosis GO juga bisa berdasarkan pemeriksaan gram dan kultur.(Antara)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved