Tips Parenting Anak

Pantang Menasihati Anak Perempuan saat Mau Menstruasi, dr Aisah Dahlan Ungkap Alasannya, 'Bertanduk'

“Makanya sekarang bukan lagi akil baligh, tapi balik akil. Baligh-nya duluan, akalnya belakangan,” tuturnya sambil tersenyum.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
ig @draisahdahlan
Pakar neurosains sekaligus motivator keluarga, dr Aisah Dahlan, mengingatkan para orang tua untuk lebih bijak dalam menghadapi perubahan emosi pada anak perempuan yang mulai beranjak remaja. 

SERAMBINEWS.COM - Pakar neurosains sekaligus motivator keluarga, dr Aisah Dahlan, mengingatkan para orang tua untuk lebih bijak dalam menghadapi perubahan emosi pada anak perempuan yang mulai beranjak remaja.

Menurut dr Aisah Dahlan, masa menjelang menstruasi atau saat anak perempuan baru mengalami haid pertama merupakan fase yang sangat sensitif, baik secara fisik maupun emosional.

“Pantang nasehati anak perempuan mau menstruasi, sedang mau mens, atau hari pertama sampai hari kelima mens,” ujar dr Aisah Dahlan dalam sebuah tayangan edukatif yang diunggah di kanal YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan Official, Senin (27/10/2025).

Ia menjelaskan, pada masa tersebut hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh remaja perempuan sedang mengalami penurunan drastis.

Padahal, dua hormon itu berperan penting dalam menjaga kestabilan emosi dan rasa bahagia.

“Jangankan anak-anak, kita yang sudah puluhan tahun mens saja masih bisa ‘berantem’ dengan mood sendiri. Kalau ada yang salah ngomong sedikit, rasanya pengin marah,” kata dr Aisah.

Baca juga: dr Aisah Dahlan: 9 Tanda Kamu Punya Hubungan Baik dengan Mertua, Nomor 7 Bikin Menantu Sujud Syukur

Karena itu, ia menekankan pentingnya bagi orang tua terutama ibu untuk memahami siklus menstruasi anak perempuannya. Salah satu caranya adalah membantu anak mencatat tanggal hari pertama menstruasi di kalender atau agenda.

Dengan mencatat siklus ini, orang tua bisa memperkirakan kapan waktu terbaik untuk menasihati anak.

“Waktu paling tepat itu saat masa subur, sekitar hari ke-10 sampai hari ke-14 dari hari pertama mens. Di masa itu anak lebih tenang dan bisa diajak bicara baik-baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr Aisah juga mengingatkan bahwa remaja zaman sekarang cenderung mengalami kematangan fisik lebih cepat dibanding emosinya.

“Makanya sekarang bukan lagi akil baligh, tapi balik akil. Baligh-nya duluan, akalnya belakangan,” tuturnya sambil tersenyum.

Fenomena ini menurutnya wajar, namun perlu disikapi dengan ilmu dan kesabaran.

Baca juga: Jangan Lawan Suami Pemarah, Istri Lakukan Ini Hati Tetap Damai, dr Aisah Dahlan: Forgiveness Therapy

Karena jika tidak, hubungan ibu dan anak perempuan bisa mudah tegang dan memicu pertengkaran kecil yang berulang.

“Sering kali yang berantem itu ibu dan anak perempuan. Karena ibunya takut anaknya salah jalan, jadi tiap hari dinasihati, padahal si anak lagi mau mens. Akhirnya dua-duanya emosi,” katanya.

dr Aisah pun berpesan kepada para ibu agar lebih memahami perubahan hormon dan emosi pada anak remajanya, serta tetap mendampingi dengan penuh kasih sayang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved