Berita Aceh Utara
Niat Baik Seorang Pria Berujung Tragis, Pindahkan Uang ke Kotak Amal Tertutup Dituduh Mencuri
Dalam era digital saat ini, apa saja bisa terjadi terhadap seseorang tanpa pandang bulu. Melalui handphone, seseorang bisa dituduh apa saja
Penulis: Jafaruddin | Editor: M Nur Pakar
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Dalam era digital saat ini, apa saja bisa terjadi terhadap seseorang tanpa pandang bulu.
Melalui handphone, seseorang bisa dituduh apa saja, tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu terhadap orang yang direkam.
Bisa saja disebut sebagai sebuah kejahatan IT, merekam seseorang tanpa izin, lalu menuduh tanpa alasan yang jelas.
Hal ini dialami oleh seorang pria yang merupakan guru, seorang pahlawan tanpa tanda jasa.
Bahkan, memiliki jabatan mulia, sebagai kepala sekolah.
Tanpa pikir panjang, seseorang merekam sang kepala sekolah, menyebar rekaman video ke media sosial.
Tentu saja, video itu viral, karena tidak ada konfirmasi apapun dari kepala sekolah itu.
Video itu itu diberi judul tuduhan mencuri uang dalam kotak amal di sebuah masjid di Kecamatan Baktiya, Aceh Utara.
Si empunya rekaman menyebarkan melalui empat media sosial .
Saat ini, kasus itu sedang ditangani penyidik Reskrim Polres Aceh Utara.
Kasus itu dilaporkan oleh Sekolah Luar Biasa (SLB) Vokasional Muhammadiyah Bireuen, Istiarsyah ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Aceh Utara pada Senin (3/8/2020) sore.
• Kapal Inka Mina Bantuan KKP tak Belayar 3 Tahun, Tiba-tiba Terbakar, Ada Apa Dibalik Sabotase Ini?
• VIDEO - Terkait Postingan Dugaan Mencuri di Masjid, Istiarsyah Polisikan Empat Akun Medsos
• Ada Qanun, Tapi Ternak Tetap Berkeliaran di Jalan
Pria itu, Istiar mengaku hanya memindahkan uang dari kotak amal terbuka ke kotak amal tertutup dan bagus untuk menyelamatkan uang tersebut.
Kemudian kotak amal yang tidak bagus itu dipindahkan ke belakang mimbar, agar jamaah tidak memasukkan sedekah ke kotak tersebut lagi.
Video di akun instagram diberi judul:
“Diduga seorang ayah mengajari anaknya untuk mencuri kotak amal mesjid, kejadiannya hari Rabu Siang (29/07/20), Masjid Baitul Mustaqim Alue Bilie Rayeuk, Baktiya Aceh Utara,”.
Namun, sesampai di rumah di kawasan Desa Seuneubok Aceh, Kecamatan Sungai Raya Aceh Timur. tiba-tiba dirinya dihubungi temannya seraya mengabari ada video di media sosial tentang dirinya yang sudah viral.
Setelah mendapatkan link dari media sosial tersebut, Istiar tersentak, kemudian istri dan ibunya menangis.
“Setelah melihat video tersebut hati saya tergores."
"Saya tidak terima nama baik saya sebagai kepala sekolah dan profesi saya sebagai guru dicemarkan,” ujar Istiar.
Menurut Istiar, istrinya bila teringat kejadian tersebut terus-terusan menangis.
Karena sangat shock dengan video yang trending di media sosial tersebut.
Apalagi ibu, kata Istiar sedang mengalami darah tinggi.
“Harusnya orang yang sedang mengalami darah tinggi tidak boleh susah."
"Tetapi, karena kejadian tersebut terus-terusan menanyakan kabar tentang saya,” kata Istiar.
Selain itu, setelah video tersebut viral, banyak sekali warga yang melihat dirinya dengan tanda tanya.
Sehingga Istiar mengaku merasa asing di tempat yang sudah biasa bagi dirinya,
“Setiap teman-teman atau yang saya kenali pasti bertanya tentang hal tersebut, sehingga saya lelah menjelaskan. Begitu juga dengan keluarga saya,” ujar Istiar.
Ditambahkan, akun yang mengupload video tersebut memang benar sudah meminta maaf.
Tapi dirinya belum bisa terima apalagi video tersebut beredar pada 29 Juli 2020.
Permintaan maaf dilakukan pada 31 Juli 2020 dan video tersebut sudah ditonton ribuan kali.
“Kasus ini harus menjalani pelajaran bagi semua orang, karena itu saya laporkan ke polisi,” katanya.(*)