Berita Aceh Tengah
Ditengah Pandemi Covid-19, Warung Kopi di Kota Takengon Tetap Ramai
Para penikmat si “hitam manis” ini, nyaris tak pernah sepi meski hanya sekedar nongkrong kedai kopi yang ada di pusat Kota Takengon
Penulis: Mahyadi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Mahyadi | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, sudah lebih sepekan terakhir dilanda kabar meresahkan sejak adanya delapan warga di daerah itu yang terpapar positif virus corona (Covid-19).
Meski kabar itu sudah tersebar luas, namun tidak mempengaruhi kunjungan warga ke warung kopi maupun sejumlah café di kota dingin itu.
Para penikmat si “hitam manis” ini, nyaris tak pernah sepi meski hanya sekedar nongkrong kedai kopi yang ada di pusat Kota Takengon.
• Rumah Petani di Mutiara Timur Pidie Terbakar, Percikan Api Diduga dari Kabel Listrik
Ngopi, sudah menjadi bagian dari kebutuhan bagi sebagian masyarakat yang tinggal di daerah penghasil kopi arabika Gayo itu.
Walau kabar virus corona sudah sampai di kota itu, namun ngopi bareng tetap lanjut.
Amatan Serambinews.com, untuk menjaga penyebaran Covid-19, beberapa kedai kopi di Kota Takengon, juga menyediakan sarana untuk mendukung protokol kesehatan, berupa penyedian cuci tangan, serta menempelkan imbauan penggunaan masker dan jaga jarak.
• Ini Daftar 8 Anggota Paskibraka HUT RI Ke-75 di Istana, Salah Satunya dari Aceh
“Kalau beberapa hari ini, kondisi pengunjung tetap normal. Tidak sepi dan tidak juga ramai,” kata Mulyadi, salah seorang pengelola café di Kota Takengon kepada Serambinews.com, Kamis (6/8/2020)
Memang, lanjut Mulyadi, sejak awal adanya kabar tentang penyebaran virus corona sudah menyasar warga Aceh Tengah, kedai kopi sempat sepi.
Tetapi berlangsung hanya sehari, dan keesokan harinya kembali seperti biasa.
“Tentu kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan, sesuai dengan anjuran pemerintah, seperti penyediaan cuci tangan, dan mengatur jarak pengunjung,” ucapnya.
• Inalillahi Wainailaihi Rajiun, Muadzin Masjid Agung Hagia Sophia Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
Sementara itu, salah seorang pengunjung Abdullah, menyebutkan, awal mendengar kabar tentang adanya warga Aceh Tengah yang terkonfirmasi positif Covid-19, sempat khawatir untuk keluar rumah.
“Tapi tuntutan pekerjaan, sehingga mau tidak mau harus keluar rumah. Kalau sudah keluar, pasti singgah di kedai kopi untuk ngopi. Cuma, tetap pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan rutin,” sebut Abdullah.
Perkembangan warung kopi maupun café-café yang menyediakan beragam minuman dengan bahan baku kopi arabika, sejak beberapa tahun terakhir mulai menjamur di Kota Takengon.
Hampir di setiap sudut kota dingin itu, bisa dijumpai kedai kopi, bahkan kerab dipenuhi pengunjung, meskipun dalam kondisi adanya virus corona. (*)
• Sosialisasi Protokol Kesehatan, Muspika Kuta Alam Sasar Kafe-kafe