Berita Banda Aceh
Kapasitas Rumah Sakit Penuh, Dinkes Banda Aceh akan Cari Gedung Khusus untuk Isolasi
Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh, Lukman MKes mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya menyewa satu gedung sebagai tempat isolasi.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh, Lukman MKes kepada Serambinews.com, Kamis (6/8/2020) mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya menyewa satu gedung sebagai tempat isolasi.
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Jumlah orang yang dinyatakan positif Covid-19 meningkat drastis, dalam beberapa hari terakhir.
Akibatnya, kapasitas rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19 pun penuh.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Banda Aceh berencana menyewa gedung khusus di kawasan pesisir utara Banda Aceh.
Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh, Lukman MKes kepada Serambinews.com, Kamis (6/8/2020) mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya menyewa satu gedung sebagai tempat isolasi.
Hal itu untuk menanggapi, semakin banyaknya orang dinyatakan positif di ibukota provinsi Aceh, termasuk tenaga medis.
Kepada masyarakat, Lukman mengimbau supaya meningkatkan protokol kesehatan, di tengah semakin meningkatnya angka positif Covid-19.
• Deny Febrian Roza SSTP MSI, Alumnus STPDN yang Kini Menjabat Ketua DPRK Aceh Tenggara
Karena penerapan protokol kesehatan, dapat membantu memutuskan mata rantai penularan Covid-19.
Sebelumnya, dua tenaga medis yang bertugas di Puskesmas Ulee Kareng dan Puskesmas Syiah Kuala, Banda Aceh dinyatakan positif Covid-19.
Eksesnya, kedua puskesmas tersebut langsung ditutup sejak, Rabu (5/8/2020).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh, Lukman MKes kepada Serambinews.com, Kamis (6/8/2020).
Lukman mengatakan, setelah ada dua tenaga medis yang dinyatakan positif, masing-masing di Puskesmas Ulee Kareng dan Puskesmas Syiah Kuala, akhirnya seluruh tenaga medis dilakukan swab.
Kata Lukman, selama menunggu keluarnya hasil swab di Labotarium, maka kedua Puskesmas itu dilakukan lockdwon atau tutup sementara.
Tujuannya supaya, jika ada tenaga medis yang positif tidak lagi menularkan ke warga lainnya.
Berdasarkan pengumuman yang ditempel di Puskesmas Ulee Kareng, disebutkan penutupan atau lockdown sementara akan berlangsung 5-8 Agustus 2020.
Namun, kata Lukman, penutupan sementara akan menyesuaikan dengan keluarnya hasil lab untuk uji swab para petugas medis.
• Viral, Aksi Puluhan Remaja Bakar Knalpot Sepeda Motor, Keluarkan Api Besar dan Kepulan Asap
“Misalnya jika hari ini keluar hasil, maka besok sudah boleh dibuka lagi,” ujar Lukman.
Katanya, setelah hasil lab keluar dan jika ada yang positif, maka akan segera dilakukan isolasi hingga sembuh.
Sedangkan tenaga medis lain yang hasilnya negatif, dapat kembali bekerja seperti biasanya.
Pantauan Serambinews.com di Puskesmas Ulee Kareng, tampak tidak ada seorang pun yang berada di puskesmas tersebut.
Hanya terlihat satu unit ambulans yang terparkir di halaman.
Semua aktivitas pelayanan dan administrasi dihentikan. (*)
• Puskesmas Ulee Kareng dan Syiah Kuala Ditutup, Bagaimana Pelayanan Kesehatan?