Luar Negeri

Kawah Besar Terbentuk di Pelabuhan Beirut, Setara Ledakan Bom 2,2 Kilo Ton

Ledakan dahsyat dari gudang penyimpanan bahan kimia, amoniak nitrat telah membentuk kawah besar di Pelabuhan Beirut, Lebanon. Kekuatan ledakan

Editor: M Nur Pakar
AFP/STR
Kondisi Pelabuhan Beirut, Lebanon yang hancur diguncang ledakan bahan kimia, termasuk kapal-kapal yang berlabuh dan kawah besar terbentuk di area tersebut, Rabu (5/8/2020). 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Ledakan dahsyat dari gudang penyimpanan bahan kimia, amoniak nitrat telah membentuk kawah besar di Pelabuhan Beirut Lebanon.

Kekuatan ledakan di Pelabuhan Beirut setara dengan ledakan bom 2.2 kilo ton.

Sehingga, ledakan itu juga dirasakan warga Siprus yang berjarak 200 km.

Sim Tack, seorang analis dan ahli senjata di perusahaan intelijen swasta Stratfor yang berbasis di Texas, AS mengatakan:

"Berdasarkan kawah yang terbentuk di Pelabuhan Beirut, gudang itu meledak dengan kekuatan yang setara dengan meledakkan 2,2 kilo ton bom.

Hal itu dibuktikan dengan rekaman video yang menunjukkan api dan ledakan awal sebelum ledakan kedua mengirim gelombang kejut ke seluruh kota.

Menewaskan banyak orang, melukai ribuan orang dan menghancurkan dan merusak ribuan bangunan, seperti dilansir ArabNews, Kamis (6/8/2020).

Berdasarkan Citra satelit resolusi tinggi juga mengungkapkan skala kerusakan pada pelabuhan utama Lebanon setelah ledakan kembar menewaskan 135 orang lebih.

Lebanon Pernah Berteriak Minta Bantuan Internasional, Usai Bencana, Baru Bantuan Berdatangan

Bangun Pagi, Warga Beirut Mimpi Buruk, Ledakan Gudang Amoniak Nitrat Tewaskan 135 Orang

VIDEO - Kehancuran dan Kepanikan di Beirut Lebanon, Setelah Ledakan Dahsyat

Gambar diambil dari satelit milik perusahaan pencitraan yang berbasis di AS Maxar.

Gambar menunjukkan kawah besar yang sekarang diisi dengan air laut di sebelah bangunan butiran silo yang entah bagaimana tidak sepenuhnya rata.

Padahal, setiap gudang lainnya telah rata denan tanah, hanya kerangka baja yang tersisa.

Di seberang dermaga, sebuah kapal penumpang, Ratu Orient, meledak dan kapal-kapal lainnya tampak hancur.

Pejabat Lebanon mengatakan 2.750 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa langkah-langkah keamanan.

Dilaporkan, kebakaran dimulai di satu gudang sebelum menyebar ke gudang penyimpanan bahan kimia lainnya, yang digunakan sebagai bahan pupuk dan bom.

Penyelidikan awal juga menunjukkan bertahun-tahun tidak adanya tindakan dan kelalaian atas penyimpanan bahan yang sangat eksplosif di pelabuhan Beirut yang akhirnya meledak.

Perdana Menteri dan kantor kepresidenan mengatakan 2.750 ton amoniak nitrat, telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa tindakan pengamanan.

"Ini adalah kelalaian," kata sumber resmi.

Dikatakan, masalah keamanan penyimpanan telah disampaikan beberapa kalike komite dan hakim.

Tetapi, tidak ada perintah untuk memindahkan atau membuang bahan yang sangat mudah terbakar itu.

Sumber itu mengatakan kebakaran telah dimulai di gudang 9 pelabuhan dan menyebar ke gudang 12, di mana amoniak nitrat disimpan.

Ledakan Selasa meripakan yang paling kuat yang pernah diderita Beirut.

Sebuah kota yang masih dilanda perang saudara tiga dekade lalu dan terguncang oleh krisis keuangan parah.

Berakar pada korupsi dan salah urus ekonomi negara.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved