Update Corona di Aceh
Meski Positif Covid-19, Darwati A Gani Tetap Belanja, Ini yang Dikonsumsinya untuk Tingkatkan Imun
Untuk meningkatkan imunitas tubuhnya melawan virus, Anggota DPRA dari Partai Nanggroe Aceh (PNA) ini membeli buah-buah segar, jus buah
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Untuk meningkatkan imunitas tubuhnya melawan virus, Anggota DPRA dari Partai Nanggroe Aceh (PNA) ini membeli buah-buah segar, jus buah, dan multivitamin.
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Meski sedang menjalan isolasi mandiri di rumahnya setelah terkonfirmasi positif Covid-19, Darwati A Gani ternyata tetap berbelanja.
Untuk meningkatkan imunitas tubuhnya melawan virus, Anggota DPRA dari Partai Nanggroe Aceh (PNA) ini membeli buah-buah segar, jus buah, dan multivitamin.
"Saya dan semua yang ada di rumah makan dan minum beraneka macam yang dapat meningkatkan imun tubuh kami," kata Darwati kepada Serambinews.com via WhatsApp (WA), Kamis (7/8/2020) siang.
Berikut ini adalah daftar makanan dan minuman yang dia konsumsi sejak menjalani isolasi mandiri Selasa (4/8/2020) malam di rumahnya, Jalan Salam, Lampriek (Bandar Baru), Banda Aceh.
Berikut bahan-bahan berkhasiat obat yang dikonsumsi Darwati selama menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan positif Covid-19.
• Pergoki Suami Selingkuh, Istri Sah Ngamuk dan Hantam Kepala Pelakor Pakai Toples sampai Pecah
• 7 PDP Pulang, 112 Isolasi Mandiri di Rumah, 3.431 Selesai Pemantauan dan Seorang Negatif Swab
• Nagan Raya Kembali Pesan 3.000 Alat Rapid Test Covid-19, Tenaga Medis Dilatih Cara Ambil Swab
"Yang utama minum jus buah. Ada juga yang sarankan kelapa muda + garam + jeruk nipis, itu juga saya minum," sebut Darwati.
Selain itu, "Air rebusan jahe merah + serai + lemon + madu."
"Macam-macam vitamin juga kami minum," tambah Darwati sembari bercanda, "bisa-bisa setelah ini naik lagi berat badan saya nih."
Ditanya berapa berat badannya sekarang, perempuan tinggai semampai ini menjawab, "Gak berani naik timbangan."
Lalu, bagaimana Darwati mendapatkan semua minuman suplemen itu, sementara dia dan anak-anaknya sudah dua hari ini tidak ke luar rumah.
Ternyata, online (daring) adalah jawabannya.
"Ya, kami belanja online," kata mantan First Lady Aceh ini.
"Buah-buahan pun ada juga yang saya pesan via online," lanjut Darwati.
Bagaimana proses serah terima barang yang diorder, mengingat pintu pagar dan pintu rumah Darwati tertutup rapat sejak 15 orang di rumah itu positif Covid-19?
"Pas mau sampai ke rumah, mereka kasih tahu saya. Lalu barangnya diletakkan di lantai pintu pagar. Saya berdiri jauh.
Setelah mereka pulang barulah saya ambil barangnya, sedangkan bayarnya transfer," kata alumnus Program Studi Sekretaris Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala ini.
Selain yang diorder via online, Darwati juga mengaku dapat kiriman minuman suplemen dari beberapa sahabatnya dan dermawan.
"Tadi malam juga diantarin multivitamin oleh IDI Kota Banda Aceh, mereka nitip ke Teguh. Nah, kemudian Teguh yang ambilkan di pintu pagar," ujar Darwati.
Teguh yang dia maksud adalah dr Teguh Agam Meutuwah, anak sulung dalam keluarga Irwandi-Darwati, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, dan berbisnis konveksi di Jakarta.
Kebetulan Teguh sedang pulang berlibur ke Banda Aceh dalam rangka Hari Raya Iduladha 1441 Hijriah.
Apakah mereka yang berada di rumah tersebut semua pakai baju hazmat untuk menghindari penularan lebih lanjut.
"Gak, nggak ada yang pakai baju hazmat. Tapi semuanya maskeran. Makannya pun sudah pisah-pisah, nggak makan bareng lagi di satu meja seperti biasanya," terang Darwati.
Ditanya tentang suhu tubuh rata-rata mereka yang berada di rumah itu sekarang, Darwati menjawab, "Suhu tubuh kami rata-rata 35-36 derajat Celsius."
Ini suhu normal tubuh manusia, bahkan sampai 37,5 derajat Celsius pun masih dianggap normal pada masa pandemi Covid-19 ini.
Virus corona yang menginfeksi tubuh manusia biasanya menyebabkan suhu tubuhnya meningkat di atas 38 derajat Celsius.
Itu sebab, di hampir semua kantor pemerintah dan swasta belakangan ini ada alat pengukur suhu tubuh berupa thermogun.
Tujuannya adalah untuk mendeteksi pada tahap awal apakah seseorang meningkat secara ekstrem suhu tubuhnya atau tidak sebelum masuk atau bertamu ke sebuah kantor atau fasilitas publik. (*)