Berita Bireuen
Enam Anak Yatim Kehilangan Tempat Tinggal, Ini Penyebabnya
Ke enam anak yatim tersebutkehilangan tempat tinggal sekaligus kehilangan tempat usaha untuk menutupi kebutuhan mereka selama ini.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM - Sebanyak enam orang anak yatim anak pasangan almarhum Anwar Karim dan ibunnya Sri Wahyuni juga sudah almarhum yang selama ini mereka menempati rumah sederhana dari kayu berbentuk ruko peninggalan orang tua mereka di Dusun Matang Bada, Desa Alue Kuta Jangka, Bireuen rusak dan roboh setelah diterjang angin kencang sekitar pukul 14.20 WIB, Sabtu (08/08/2020).
Camat Jangka, Alfian S Sos kepada Serambinews.com, Minggu (09/08/2020) mengatakan, mereka selama ini menempati rumah seperti ruko konstruksi kayu, tempat tinggal mereka merupakan peninggalan dari kedua orang tua mereka yang sudah almarhum.
Selama ini, ruko tersebut selain sebagai tempat tinggal mereka juga dijadikan warung kopi.
Saat kejadian, ruko roboh ke tanah, kemudian meja, gelas dan peralatan usaha anak yatim tersebut juga hancur.
Keenam anak yatim yang kehilangan tempat tinggal yaitu dua laki-laki dan empat perempuan yaitu Rahmat Wahyudi (22), Nurul Akmal (19), M Rafi Akbar (18), Zia Uzzakia (13), Raisya Nazira (12) dan Naura Nadhifa (6).
Kadis Sosial Bireuen, Mulyadi SE melalui Kabid Rehabilitasi dan Jaminan Sosial, Faisal Kamal S Sos kepada Serambinews.com mengatakan, tim dari Dinas Sosial sudah mengantar bantuan masa panik untuk ke enam anak yatim tersebut, mereka sudah kehilangan tempat berteduh dan juga kehilangan tempat usaha mereka yang selama ini menutupi kebutuhan dapur mereka yang sudah yatim piatu.
Bantuan yang diantar tim dari Dinas Sosial mulai dari beras, minyak goreng, sarden, kain selimut dan lainnya langsung ke lokasi rumah korban.
“Bantuan masa panik sudah kami antar, sedangkan lainnya akan disampaikan ke pimpinan,” ujar Faisal.
Camat Jangka, Alfian S Sos berharap mereka anak yatim dapat memiliki tempat tinggal yang memadai dan usaha yang digeluti selama ini dapat dijalankan kembali tentunya dengan perhatian perangkat desa, dinas terkait dan pimpinan daerah.(*)
• Komunitas Bonsai Kelapa di Bireuen Pamerkan Hasil Karya Mereka, Segini Harganya per Batang
• BREAKING NEWS: Dua PNS di Aceh Singkil Positif Corona
• Konflik Israel-Palestina Kini Nyaris Tak Lagi Dipikirkan Dunia, AS Jelas-jelas Pilih Kasih
• Viral Kalah Taruhan dengan Suami, Wanita Ini Pakai Topeng Chewbacca Saat Melahirkan