Antisipasi Harimau, BKSDA Minta Warga Tidak ke Kebun

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengimbau agar warga Kampung Kuyun Uken, Kecamatan Celala, Aceh Tengah

Editor: hasyim
Foto: tangkapan layar
Seekor harimau terlihat berada di areal perkebunan Tenggulun, Aceh Tamiang. Kemunculan predator ini semakin meresahkan karena mulai menyerang ternak milik warga. 

TAKENGON - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengimbau agar warga Kampung Kuyun Uken, Kecamatan Celala, Aceh Tengah, untuk sementara waktu agar tidak melakukan akfivitas di dekat lokasi munculnya kawanan harimau, termasuk di kebun.

Bahkan warga diminta untuk tidak mengikat hewan ternaknya di dekat pemukiman agar tidak menjadi sasaran kawanan harimau yang sudah sejak beberapa hari terakhir dilaporkan berkeliaran di dekat pemukiman di Kampung Kuyun Uken, Kecamatan Celala. Binatang yang dilindungi itu dilaporkan sempat memangsa satu ekor sapi milik warga.

Seorang petugas dari BKSDA, Irman yang dihubungi Serambi, Sabtu (8/8/2020), mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya konflik antara warga dengan kawanan harimau tersebut. “Kami sudah sampaikan juga ke masyarakat untuk sementara tidak usah dulu ke kebun, terutama di area penampakan harimau,” kata Irman.

Irman menyebutkan, pada saat menerima laporan dari masyarakat tentang adanya penampakan harimau yang diperkirakan berjumlah tiga ekor, pihaknya langsung melakukan identifikasi di lokasi kejadian, termasuk mengambil titik koordinat dan dokumentasi. “Jarak antara lokasi penampakan kawanan harimau dengan pemukiman warga, sekitar satu kilometer dan berada di kawasan hutan lindung,” sebut Irman.

Setelah kejadian itu, BKSDA akan terus memantau perkembangan kawanan harimau serta berkoordinasi dengan aparat kampung setempat untuk penanganan selanjutnya. Termasuk juga diminta kepada masyarakat di daerah itu mematuhi imbauan aparat kampung dan petugas. “Kami tetap siaga dan memantau setiap perkembangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Irman menyebutkan, berdasarkan hasil pengamatan serta pengalaman petugas dari beberapa kejadian konflik harimau dengan manusia, jika ada kawanan harimau yang memiliki anak, akan mengajarkan anaknya untuk berburu. “Terkadang mendekat ke perkampungan karena di sana ada ternak seperti sapi kambing dan lain-lain. Setelah tiga hari kawanan ini akan pergi menjauh,” pungkasnya.(my) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved