Luar Negeri

Pejabat Keamanan Lebanon Telah Peringatkan PM dan Presiden, Amoniak Nitrat Dapat Hancurkan Beirut

Pejabat keamanan Lebanon mengaku sudah memperingatkan Perdana Menteri dan Presiden pada Juli 2020. Dikatakan, 2.750 ton amoniak nitrat yang disimpan

Editor: M Nur Pakar
AFP/ANWAR AMRO
Lokasi ledakan yang menghancurkan pelabuhan Beirut dan sebagian besar Ibu Kota Lebanon pada Selasa (11/8/2020). 

Kemudian, dikirim ke Dewan Pertahanan Tertinggi untuk meminta nasihat dalam waktu 48 jam.

"Kabinet saat ini menerima file itu 14 hari sebelum ledakan dan menindaklanjutinya dalam hitungan hari."

"Pemerintahan sebelumnya memiliki lebih dari enam tahun dan tidak melakukan apa-apa," katanya.

Jaksa Agung tidak menanggapi permintaan komentar.

Hal itu telah memicu kecaman lebih lanjut dan kemarahan publik bahwa ledakan tersebut hanyalah yang terbaru.

Jika bukan yang paling dramatis, dari kelalaian pemerintah dan korupsi telah mendorong Lebanon ke keruntuhan ekonomi.

Ketika protes atas ledakan berkecamuk di Lebanon pada Senin (10/8/2020), pemerintah Diab mengundurkan diri.

Tetapi, akan tetap sebagai pemerintahan sementara sampai kabinet baru terbentuk.

Pembangunan kembali Beirut diperkirakan menghabiskan 15 miliar dolar AS.

Negarai ini sudah secara efektif bangkrut dengan total kerugian sistem perbankan melebihi 100 miliar lebih.

Aoun pekan lalu membenarkan telah mendapat informasi tentang materi tersebut.

Dia mengatakan kepada wartawan telah mengarahkan Sekretaris Jenderal Dewan Pertahanan Tertinggi.

Kelompok payung badan keamanan dan militer yang diketuai oleh presiden, untuk melakukan apa yang diperlukan.

"Dinas keamanan negara mengatakan itu berbahaya."

"Saya tidak bertanggung jawab"!

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved