Update Corona di Subulussalam
39 Santri Raudhatul Jannah Jalani Isolasi Mandiri Tunggu Hasil Rapid Test Anak Bupati Aceh Singkil
Menurut Ustaz Amrullah, kebijakan isolasi mandiri dilakukan sebagai antisipasi sekaitan dengan terkonfirmasinya Bupati Aceh Singkil Dulmusrid dan istr
Penulis: Khalidin | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM -Sebanyak 39 santri di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah, Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam menjalani isolasi mandiri.
“Ini kita lakukan sembari menunggu hasil rapid test anak Bupati Aceh Singkil yang sekamar dengan santri lain,” kata Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah, Ustaz Amrullah MA kepada Serambinews.com, Rabu (12/8/2020).
Menurut Ustaz Amrullah, kebijakan isolasi mandiri dilakukan sebagai antisipasi sekaitan dengan terkonfirmasinya Bupati Aceh Singkil Dulmusrid dan istri positf covid-19.
Para santri diisolasi di dayah namun ada pula dibawa pulang orang tua ke rumah masing-masing. Ini karena fasilitas di dayah serba terbatas.
Anak bupati tersebut merupakan santriwati dan saat dijemput keluar dalam keadaan sehat. Namun pihak pondok masih menunggu hasil rapid test.
“Kami menunggu hasil rapid test, semoga anak pak bupati ini negatif,” ujar Amrullah
Lebih jauh dikatakan, pihak dinas kesehatan juga telah datang ke Pondok Pesantren Raudhatul Jannah.
Sebenarnya, berdasarkan catatan pihak dayah kontak terakhir sang bupati dengan anaknya terjadi dua pekan lalu atau per 31 Juli saat lebaran.
Setelah itu, dipastikan bupati tidak lagi ada kontak atau mengunjungi anaknya di pesantren. Karenanya, jika saja bupati terpapar covid-19 sepekan lalu maka dipastikan sang anak akan aman.
Sebelumnya diberitakan, Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah, Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam Ustaz Amrullah MA mengakui salah seorang anak Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid merupakan santri di sana.
“Benar, memang ada salah seorang anak pak Bupati Aceh Singkil yang mondok di pesantren kami,” kata Ustaz Amrullah kepada Serambinews.com, Rabu (12/8/2020).
Ustaz Amrullah mengaku jika anak bupati tersebut telah dijemput oleh salah satu keluarganya tadi pagi untuk menjalani isolasi mandiri.
Namun, sang anak tersebut menjalani isolasi mandiri di salah satu rumah kerabatnya, bukan di pendopo Bupati Aceh Singkil.
Sejauh ini secara fisik diakui jika putri Bupati Aceh Singkil tersebut dalam kondisi sehat tanpa ada gejala apapun.
Namun untuk memastikan dia akan menjalani isolasi mandiri. Selain itu, rekan sekamarnya juga diisolasi di pesantren serta ada yang dibawa orang tua ke rumah masing-masing.
Hal terpenting, kata Ustaz Amrullah, berdasarkan catatan mereka kontrak terakhir Bupati Aceh Singkil Dulmursrid dengan anaknya di pesantren tertanggal 31 Juli lalu.
Sementara jika Dulmusrid dan istri terpapar Covid-19 dalam pekan ini maka dipastikan sang anak tidak tertular.
Kendati demikian, untuk antisipasi pihak pesantren telah melakukan sejumlah tindakan termasuk pemantauan dari tim Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat.
Seperti diberitakan Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid dan istrinya Ny Atmah Dulmusrid dinyatakan positif Covid-19
Hal itu berdasarkan hasil uji swab lendir tenggorokan dan lendir hidungnya di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unsyiah, Banda Aceh.
Hasil ini keluar Selasa (11/8/2020).
Bupati Aceh Singkil, menyampaikan kondisinya dialaminya itu melalui rekaman video.
Menurutnya walau dinyatakan positif Covid-19, namun ia dan istrinya tidak menunjukkan gejala klinis apapun, seperti batuk, flu, demam, dan sesak napas.
Saat ini Bupati beserta istri, ADC serta stafnya yang melakukan kontak menjalani isolasi mandiri di Pendopo Bupati.
Dulmusrid menceritakan, sekitar dua hari Lalau walau tidak merasakan gejala apa pun, ia beserta istrinya melakukan swab di RSUD Aceh Singkil.
Hal itu sebagai bentuk kepatuhan protokol kesehatan. Mengingat dirinya sebagai pejabat publik sering berhubungan dengan banyak orang.
"Nah ternyata hasinya positif," kata Dulmusrid.
Setelah mengetahui positif, dirinya dan istri melakukan isolasi mandiri.
Di sisi lain Dulmusrid menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Aceh Singkil, untuk sementara waktu tidak bisa bertemu secara langsung.
Dia juga minta doa, agar pada uji swab kedua hasilnya negatif.
"Mohon maaf untuk sementara waktu kita tidak bisa bertemu langsung," ujarnya.
Sementara itu dr Darul Amani Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Singkil, menyatakan dari hasil uji swab sebanyak 23 orang pada 9 Agustus lalu.
Hasinyal 15 orang dinyatakan positif Covid-19.
"Dari jumlah itu termasuk di dalamnya pimpinan kami," kata Darul.(*)