Lezatnya Salak Pondoh Peunaron, Pembeli Bisa Petik Langsung di Pohon

Tanaman salak pondoh sejak beberapa tahun lalu, salak pondoh yang ditanam di sekitar rumahnya itu sudah bisa dipanen

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI
Pengunjung saat membeli salak pondoh dengan petik langsung di pohon milik Suprio di Dusun Pertemuan, Desa Buket Tiga, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur. Foto SERAMBINEWS.COM / SENI HENDRI 

Suprio, salah satu petani di Dusun Pertemuan, Desa Buket Tiga, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, mulai mengembangkan tanaman salak pondoh sejak beberapa tahun lalu. Kini, salak pondoh yang ditanam di sekitar rumahnya itu sudah bisa dipanen.

Suprio yang ditemui Serambi beberapa waktu lalu, secara terbuka mengungkapkan, setiap hari banyak warga dari berbagai daerah ke datang tempatnya. Mereka ingin membeli salak pondoh langsung di lokasi.

Harga yang ditawarkan kepada pembeli yaitu Rp 12,500 per kg. Kecuali itu, pembeli yang datang ke lokasi bisa memetik buah salak langsung dari pohon sesuai selera. "Tapi, saat ini, hasil panen sedang trek, sehingga stok tak mampu memenuhi permintaan dari pembeli,” ungkapnya.

Biasanya, kata Suprio, panen puncak buah salak pondok yaitu pada bulan November. Sesuai dengan jadwal selama ini, kalau buah baru bisa dipetik dan enak dimakan setelah berusia empat bulan.

Ternyata, keberhasilan dirinya mampu menginsiprasi banyak orang. Saat ini, sejumlah petani lain di daerah itu mulai mengembangkan tanaman salak pondoh. Selain salak, petani juga mengembangkan  jeruk manis.

Sebagaimana dikutip dari Tribunnews, salak pondoh merupakan buah khas dari Sleman, Yogyakarta, lebih tepatnya di daerah kaki Gunung Merapi. Jika ditanam di tempat lain, rasanya akan berbeda. Ini karena salak pondoh memang membutuhkan unsur-unsur hara tanah Sleman, yang merupakan hasil erupsi Gunung Merapi selama berabad-abad.(c49)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved