Update Corona di Aceh
Kasus Covid-19 Terus Meningkat, IDI Aceh Rekomendasi Pemerintah Aceh Berlakukan PSBB
"Apabila jumlah kasus positif terus meningkat, maka selanjutnya perlu diterapkan PSBB," ungkap Safrizal.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
Hal ini menggambarkan, bahwa penularan virus di komunitas masih tinggi dan cakupan tes juga belum cukup mendeteksi kasus positif.
"Positive rate kita tinggi. Jadi kalau kita periksa 100 maka angka positif kita 11,23 persen lebih, ini tinggi dan angka ini cenderung terus naik. Kita harus menekan di bawah 5 persen (ambang batas WHO), bahkan beberapa negara sudah di bawah 2 persen," ungkap Ketua IDI Aceh.
• VIDEO - Viral, Seorang Pria Memancing Ikan dari Balkon Rumahnya
Disisi lain, lanjut Safrizal, tenaga kesehatan (dokter dan perawat) di Aceh juga banyak yang terinfeksi virus.
Sementara, jumlah tenaga medis terlatih untuk penanganan Covid-19 di Aceh masih terbatas.
"Selama ini banyak pemerintahan kabupaten/kota yang sudah mulai kurang fokus pada penanganan covid, padahal kasus sudah sangat mangkhawatirkan," ungkap dr Safrizal Rahman.
Sebelumnya, desakan untuk penerapan PSBB juga sudah pernah disampaikan oleh Anggota DPRA, dr Purnama Setia Budi dalam beberapa kali pertemuan di DPRA.
Dokter spesialis kandungan itu mengatakan, seharusnya Pemerintah Aceh sudah melakukan action.
Bukan hanya menyuruh ASN memakai penutup wajah (Face Shield).
Apakah ini disediakan pemerintah atau tidak, kata dr Purnama, ini juga menjadi pertanyaan kembali.
“Dengan meningkatnya kasus covid dan banyaknya rumah sakit dan puskesmas yang ditutup, seharusnya gubernur bisa melakukan PSBB," katanya. "Tapi tidak dilakukan. Action-nya hanya masih mengimbau masyarakat melalui baliho. Itu bukan action, hanya menghamburkan uang rakyat, itu hanya pencitraan,” tegas dr Purnama. (*)
• Polda Bali Tetapkan Jerinx SID jadi Tersangka Kasus Kacung WHO, Terancam 6 Tahun Penjara