Hari Perdamaian Aceh

Jelang Peringatan Damai, Jusuf Kalla: Aceh Butuh Pembangunan, Rakyat Butuh Kemakmuran

Setiap tahun saat peringatan damai Aceh, JK selalu didapuk untuk mengulas kembali jalan panjang konflik Aceh yang berujung pada perdamaian.

Penulis: Subur Dani | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Mantan Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla didampingi Ketua Juru Runding RI dalam MoU Helsinki, Hamid Awaluddin menyampaikan pidato perdamaian secara virtual dalam acara Forum Aspirasi Damai di gedung BTU Kodam IM, Banda Aceh, Jumat (14/8/2020). 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Presiden ke 10 dan 12 Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla atau akrab disapa JK selalu saja mendapat tempat di hati masyarakat Aceh jelang peringatan perdamaian Aceh.

Perdamaian antara Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang terwujud dalam Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki pada 15 Agustus 2005 tak terlepas dari campur tangannya.

Diakui oleh kedua pihak, baik GAM maupun Pemerintah RI, Jusuf Kalla adalah salah satu sosok yang berperan penting sehingga damai Aceh terwujud 15 tahun silam.

Saban tahun saat peringatan damai, JK selalu saja didapuk untuk mengulas kembali jalan panjang konflik Aceh yang berujung pada perdamaian.

Menjelang peringatan 15 tahun perdamaian Aceh antara RI dengan GAM yang jatuh pada Sabtu 15 Agustus besok, mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia ini kembali berbicara soal terwujudnya perdamaian.

Biasanya, kerap JK berkunjung ke Aceh pada peringatan damai. Namun kondisi Covid-19 yang mendera Indonesia sejak awal tahun, membuat JK harus mengulas tentang damai dari jarak jauh.

Dalam acara Forum Aspirasi Damai di gedung BTU Kodam IM, Banda Aceh, Jumat (14/8/2020), JK menjadi keynote speaker secara virtual.

Didampingi Hamid Awaluddin (Ketua Juru Runding Perjanjian Helsinki dari pihak RI), JK menyampaikan pidatonya dari Jakarta.

Pidato perdamaian JK ini disiarkan secara live dari Jakarta dan disaksikan dalam Forum Aspirasi Damai di gedung BTU Kodam IM. Kegiatan itu digagas oleh Kodam Iskandar Muda.

Gadis asal Langsa Ini Trauma Usai ‘Dibegal’ Dadanya di Jalan, Begini Kronologis Kejadiannya

VIDEO - Pria Ini Dihantam Ombak Besar di Depan Istri dan anaknya, Hingga Terseret dan Hilang

Museum Tsunami Masuk Nominasi API Award  

Turut hadir dalam kesempatan itu, Pangdam IM Mayjen TNI Hassanuddin, Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada, Wali Nanggaroe, Tgk Malik Mahmud, Ketua KPA, Muzakir Manaf, Wakil Ketua KPA, Kamaruddin Abubakar, bupati/wali kota, Anggota DPRA, dan sejumlah eks kombatan GAM.

JK, dalam pidatonya menyampaikan, perdamaian Aceh yang diraih melakui perundingan Helsinki adalah sebuah sejarah besar dan jalan panjang yang berliku.

Dia mengatakan, tak mudah proses yang dilalui sehingga kedua pihak sepakat berdamai.

"Untuk memulai konflik itu sangat mudah, tapi untuk mengakhiri perang dan berdamai itu cukup susah. Perlu keberanian di antara kedua pihak," ujarnya.

Siapapun kata JK, mencintai perdamaian karena menurutnya damai adalah cita-cita bangsa. "Tanpa kedamaian kita tidak bisa maju," kata Jusuf Kalla.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved