Luar Negeri
Baru Menjalin Kesepakatan Diplomatik dengan UEA, Israel Sudah Lakukan Serangan Udara di Jalur Gaza
Namun, sehari setelah kesepakatan itu diumumkan, Israel melakukan serangkaian serangan udara di Jalur Gaza tengah dan utara Jumat (14/8/2020) malam.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel pada hari Kamis (13/8/2020) bersepakat untuk menjalin hubungan dipolmatik.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Israel telah setuju untuk ‘menangguhkan’ rencananya mencaplok permukiman Palestina.
Hal itu disampaikan dalam pernyataan bersama dari AS, UEA dan Israel.
Namun, sehari setelah kesepakatan itu diumumkan, Israel melakukan serangkaian serangan udara di Jalur Gaza tengah dan utara Jumat (14/8/2020) malam.
Melansir dari Anadolu Agency, Sabtu (15/8/2020) Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan itu melukai seorang anak berusia 3 tahun.
Seorang juru bicara militer Israel mengklaim target milik Hamas telah terkena dalam serangan udara itu.
• Tau Kabar UEA dan Israel Jalin Kesepakatan Hubungan Diplomatik, Truki Langsung Mengecamnya
• Israel dan Uni Emirat Arab Normalkan Hubungan, Palestina Sebut Pengkhianatan
Aktivis Palestina telah menerbangkan layang-layang dan balon dengan api di atas wilayah Israel sebagai bagian dari protes anti-pendudukan yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan Gaza.
Balon-balon itu telah menyebabkan kebakaran di beberapa lokasi di permukiman Israel.
Tentara Israel sering melakukan serangan udara di daerah perbatasan.
Menurut klaim Israel, layang-layang dan balon dengan api menyala telah disiapkan oleh kelompok aktivis Palestina.
Jalur Gaza telah terguncang di bawah pengepungan pasukan udara, darat dan laut Israel yang dilakukan sejak 2007.
Jalur Gaza memiliki tujuh pintu penyebrangan yang menghubungkannya dengan dunia luar.
Enam dikendalikan oleh Israel, sementara penyeberangan Rafah dikendalikan oleh Mesir.
• Dunia Bereaksi Terhadap Kesepakatan Pembukaan Hubungan Diplomatik UEA dan Israel
• 15 Tahun Damai Aceh - Ketika Teriakan Allahu Akbar Menggema di Masjid Raya Baiturrahman
Penyebrangan Rafah ditutup rapat sejak penggulingan mantan Presiden Mesir, Mohamed Morsi dalam kudeta militer 2013.
Turki mengecam kesepakatan