15 Tahun Damai Aceh
Batal Berjumpa Wali Nanggroe, Massa Ingin Kibarkan Bendera Bintang Bulan, Kericuhan Pun Terjadi
"Bek kapeulheuh, kacok, kacok, bek kabi, tarek aju, tarek. Allahu akbar (Jangan lepaskan, ambil, ambil, jangan kasih, tarik terus, tarik. Allahu akbar
Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
"Bek kapeulheuh, kacok, kacok, bek kabi, tarek aju, tarek. Allahu akbar (Jangan lepaskan, ambil, ambil, jangan kasih, tarik terus, tarik. Allahu akbar)," teriak massa dalam kericuhan itu.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Setelah gagal berjumpa Wali Nanggroe, sekelompok massa di Meuligoe Wali Nanggroe memaksa untuk mengibarkan bendera bintang bulan di Meuligoe Wali Nanggroe, Sabtu (15/8/2020).
Seseorang dari kelompok massa, tiba-tiba mengeluarkan bendera bintang bulan.
Mereka hendak mengibarkannya di tiang bendera di halaman gedung Meuligoe Wali Nanggroe.
Saat itulah, prajurit TNI langsung menghalau massa.
Aksi dorong mendorong pun terjadi.
Bahkan, antara massa dan TNI saling rebutan bendera.
• Rocky Resmikan Ruang Rawat Covid-19
Prajurit TNI dengan sigap, berupaya mengamankan bendera berwarna merah itu dari tangan massa.
Massa juga berusaha mempertahankannya.
"Bek kapeulheuh, kacok, kacok, bek kabi, tarek aju, tarek. Allahu akbar (Jangan lepaskan, ambil, ambil, jangan kasih, tarik terus, tarik. Allahu akbar)," teriak massa dalam kericuhan itu.
Aksi saling rebut bendera ini terjadi hampir dua menit, hingga akhirnya bendera bintang bulan berhasil diamankan oleh prajurit TNI.
Merasa kesal bendera telah diambil, massa lalu terus melanjutkan aksi mereka.
Meminta bendera bintang bulan itu dikembalikan.