Tahun Baru Islam 1442 H

Bulan Muharram Ada Hari Asyura, Ini Makna Sejarahnya Dalam Islam, Ada Bagi-bagi Bubur

Mendengar kata 'Asyura' bagi masyarakat Indonesia, selalu indentik dengan pembuatan bubur.

Editor: Nur Nihayati
timesofindia.indiatimes.com
Jelang Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, Ini Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun, Lengkap Lafal Latin 

Pada masa itu orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut 'Asyura.

Mereka merayakan hari itu dengan penuh suka cita sebagaimana hari Nawruz yang dijadikan hari raya di negeri Iran.

Dalam sejarah Arab, hari 'Asyura (10 Muharram) adalah hari raya bersejarah.

Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, merayakan hari raya tersebut sebagai hari suka cita.

Asyura Sunni

Sebelum Islam, Hari Asyura sudah menjadi hari peringatan dimana beberapa orang Mekkah biasanya melakukan puasa.

Ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, ia mengetahui bahwa Yahudi di daerah tersebut berpuasa pada hari Asyura - bisa jadi saat itu merupakan hari besar Yahudi Yom Kippur.

Saat itu, Muhammad menyatakan bahwa Muslim dapat berpuasa pada hari-hari itu.

Di kalangan suku Banjar yang merupakan muslim Sunni di Kalimantan, Hari Asyura dirayakan ekspresi kegembiraan dengan membuat bubur Asyura yang terbuat dari beras dan campuran 41 macam bahan yang berasal dari sayuran, umbi-umbian dan kacang-kacangan.

Bubur Asyura tersebut akan disajikan sebagai hidangan berbuka puasa sunat Hari Asyura.

Asyura Syi'ah

Syahidnya Husain bin Ali

Tanggal 10 Muharram 61 H atau tanggal 10 Oktober 680 merupakan hari pertempuran Karbala yang terjadi di Karbala, Iraq sekarang.

Pertempuran ini terjadi antara pasukan Bani Hasyim yang dipimpin oleh Husain bin Ali beranggotakan sekitar 70-an orang melawan pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Ibnu Ziyad, atas perintah Yazid bin Muawiyah, khalifah Umayyah saat itu.

Pada hari itu hampir semua pasukan Husain bin Ali, termasuk Husain-nya sendiri syahid terbunuh, kecuali pihak perempuan, serta anak Husain yang sakit bernama Ali zainal abidin bin Husain.

Kemudian oleh Ibnu Ziyad mereka dibawa menghadap Khalifah di Damaskus, dan kemudian yang selamat dikembalikan ke Madinah.

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Hari Asyura dalam Sejarah Islam: Tentang Kesyahidan Cucu Nabi dan Puasanya Nabi Musa,

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved