15 Tahun Aceh Damai

97 Puisi untuk 15 Tahun Damai  Aceh, Prolog Fachry Ali, Epilog Christine Hakim

Fachry Ali dalam buku tersebut menuliskan prolog, memberi wawasan kepada pembaca mengenai situasi dan kondisi konflik serta perdamaian Aceh

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Pengamat politik Fachry Ali dan aktris senior pemeran sosok Tjoet Njak Dhien, Christine Hakim , melengkapi penerbitan antologi puisi untuk Aceh yang ditulis 67 penyair Indonesia. Buku ini diterbitkan dalam rangka peringatan Damai Aceh 2020. Buku ini diberi judul “Seperti Belanda: Dari Konflik Aceh ke MoU Helsinki.” 

Dengung di Atas Batu

10. D Zawawi Imron

Aceh Mendesah Dalam Nafasku

11. Desi Ulvia

Tragedi Pinto Sa

12. Dheni Kurnia

Ujung Barat Aceh

Mataku Selalu Terbuka

13. Debra H. Yatim

Garis Empu

14. Edrida Pulungan

Seteleah Helsinki

Perempuan Pemetik Bungong Seulanga

15. Emi Suy

Makan Beras

Desing Peluru Mesiu

16. Fakhrunnas MA Jabbar

Menghidu Sisa Mesiu dan Serdadu

Tanah Rencong Ini : t. iskandar johan

17. Fikar W. Eda

Kopi PMTOH

Seperti Belanda

18. Gen's Gonzaga

Nanggroe Aceh, Selepas Luruh

19. Hasan Aspahani

Hari Ini Tak Ada Laporan Dari Aceh

20. Hasbi Burman

67#Hallo Indonesia

21. Herman RN

Kenangan (mengenang janji damai Aceh)

Antara Gayo - Blang

22. Husnu Abadi

Doa Untuk Daud Beureueh

Mengenang A. Hasymi

23. Ihan Sunrise

1999

24. Irawan Sandhya Wiraatmaja

Seperti Kudengar Nafasmu, Aceh Aceh: Di Mana Tersimpan Air Mata

25. Isbedy Stiawan ZS

Aceh, dan apa kabar saudaraku?

Menyusuri Sisa-Sisa Kota

26. Iwan Kurniawan

Aceh dalam Angka

27. J. Kamal Farza

Hujan Hari Nuzulul Quran

28. Jumari HS

Membayangkan Masa Lalu

Aceh

29. Kurnia Effendi

Sepucuk Tanda Mata

Setelah Jauh Pusaran Itu

30. Larasati Sahara

Derita Kami Menjelma Cahaya

31. LK Ara

Benteng Rikit Gaib 1904

Pesan Untuk Radio Rimba Raya

32. Mahdi Idris

Arongan, Suatu Pagi

Bukit Tengkorak

33. May Yusra Soelaiman

Sepanjang Perang

34. Mukti Sutarman Espe

Mari Melangkah

21 - 8 – 2005

35. Mustiar AR

Aceh

Mak

36. Nanang Farid Syam

Senja Pantai Lhoknga

Menghadapi Masa Lalu

37. Nasir Djamil

Jangan Biar Benalu Mematikan Pohon Damai

38. Nasrullah Thaleb

Di Siron

39. Nezar Patria

Kutaraja, 1874

Menyambut Umar

40. Ni Wayan Idayati

Kota dalam Ingatan: Tsunami 2004

41. Pilo Poly

Kohler

Van Swieten

42. Pringadi Abdi Surya

Menatap Aceh dari Bibirmu

43. Putra Gara

Inong Balee

Negeri Para Syuhada

44. Rahmad Sanjaya

Perempuan Bersayap Senja

45. Raudah Jambak

Antara Qanun, Helsinki, dan Corona

46. Rida K. Liamsi

Di Tebing Laut Tawar

Perjalanan

47. Rosni Idham

Aku Terperangah

48. Salman Yoga S

Renggali

Selama Rencong Adalah Tanda Mata

49. Sanya Savira Aboebakar

Damai Yang Dirindukan

50. Soeryadarma Isman

Membaca Aceh

51. Sosonjan A. Khan

Aceh dan Kuingat Tsunami

52. Sulaiman Juned

Aku Tabur Bunga Di Pusara Bernama Aceh

53. Sulaiman Tripa

Hikayat Kopi Rindu

54. Sutardji Calzoum Bachri

Bah

Agar

55. Syarifuddin Aliza

Introduksi

56. Syarifuddin Arifin

Di Museum Tsunami

Di Pondok Sepi, Gerbang Makam Teuku Umar

57. Teuku Dadek

Makam Pahlawan

58. Teuku Rifnu Wikana

Dongeng Untuk Lala

59. Ulfatin Ch

Tanahmu Istimewa

Masih Ada Rumah

60. Vera Hastuti

Surau

61. Wannofri Samry

Sajak Dua Wanita

Dari Serambi

62. Wayan Jengki Sunarta

Singgah di Banda Aceh

Tugu Kilometer Nol Indonesia

63. Willy Ana

Pidie Jaya

64. Wina SW1

Sejauh Jarak

65. Zaim Rofiqi

Untuk Aceh, Untuk Indonesia

66. Zulfaisal Putera

Tak Akan Bisa Kulunasi Utangku Padamu

Perempuan Aceh, adalah Benar

 67. Zulfikar Kirby

Mengingat Alm. Tgk. Abdullah Syafi'e

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved